BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Bidang Politik dan Kajian Isu Strategis atau Kabid Polkastra Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pasundan, Irwan Hendrawan mengungkapkan bahwa ia sangat Prihatin terhadap Influencer yang banyak aksi tapi memprovokasi masyarakat dengan gagasan-gagasannya yang terkesan minim referensi.
Salah satu yang ia soroti adalah Abu Janda, yang belakangan ini meresahkan jagat dunia maya dengan cuitan di akun media sosialnya yang di duga mengandung unsur rasisme.
“Salah satu contoh dari sikap Abu Janda yang diduga rasisme adalah mengatakan bahwa ‘Islam itu arogan’ dan ini telah melukai hati umat muslim di berbagai daerah dan dapat memicu kemarahan umat,” terang Irwan, belum lama ini ke Pasjabar.
Irwan berpendapat jika prilaku Abu Janda yang terkesan menyudutkan Islam tidak menggambarkan sebagai seorang tokoh publik. “Ini merupakan fenomena dari iklim demokrasi yang kebablasan,” imbuhnya.
Irwan Hendrawan Mengatakan Memang Kita di lindungi Oleh Undang Undang tentang menyampaikan pendapat di muka umum tetapi apa yang memang itu di sampaikan harus berbobot dan penuh dengan gagasan yang membangun.
“Jangan sampai kebabasan kita berbicara di muka umum ini membuka peluang artikulasi politik yang Ekstrim seperti radikalisme serta ajaran lain yang bertentangan dengan pancasila,” terangnya.
Hal yang dilakukan oleh Abu Janda, sambung Irwan seharusnya tidak terjadi karena merupakan tokoh publik dan apa yang dilakukan tindak tanduknya akan menjadi sorotan di mata Publik.
“Terkait dengan dugaan rasis yang dilakukan oleh Abu Janda, saya meminta untuk menegakkan hukum dengan adil dan tanpa pandang bulu, ini penting agar masyarakat tidak menilai bahwa penerapan hukum bukan hanya tajam sebelah,” pungkasnya. (tiwi)