BANDUNG,WWW.PASJABAR.COM–Hidup adalah menjalankan kewajiban dari apa yang telah dipilih dengan penuh rasa bahagia dan syukur, begitu terang Kayla Kanza atau yang biasa disapa Kayla saat ditanya soal makna kehidupan.
Sebagai bentuk rasa syukur itu pula Kayla senantiasa memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang membuatnya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Gadis yang lahir di Bandung, 26 Mei 2004 ini juga pernah menjadi juara 3 news reading competition SMAN 1 Cileunyi, Finalis National Essay Competition Festival yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada, Dokter Kecil Kota Bandung (2014-2015), Anggota Forum Komunikasi Anak Kota Bandung (FOKAB), Wakil Ketua III Bidang Kehumasan Kemitraan dan Informasi Teknologi Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM (FPSH) Sman 1 Cileunyi dan Anggota FPSH Jawa Barat.
“Selain disibukkan dengan kegiatan pembelajaran daring, saya juga sedang mencoba hal baru, seperti mengikuti lomba- lomba online serta bisnis online,” terang siswi SMAN 1 Cileunyi kelas XI MIPA.
Kayla pun berharap kedepannya dapat menjadi pribadi yang lebih baik serta menghargai setiap proses dalam kehidupan yang ia jalani serta dapat lebih aktif dalam kegiatan- kegiatan positif yang berguna bagi dirinya dan orang di sekelilingnya.
“Untuk hobi, saya senang membaca buku fiksi, selain karena menarik, buku fiksi juga membantu saya menghilangkan rasa jenuh. Ketika saya membaca buku fiksi, saya selalu menemukan hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, baik itu dalam segi kehidupan maupun wawasan ilmu pengetahuan,” terang penggemar warna monochrome dan penyuka Fast food.
Pemilik tinggi 157 CM ini juga bercerita bahwa ia bercita-cita untuk bekerja di dunia medis, karena ia berharap ilmu yang telah ia dapatkan dapat bermanfaat dan memberi dampak positif bagi banyak orang.
“Adapun motto hidup saya mengutip dari buku the alchemist karya Paulo Coelho yaitu there is only one thing that makes a dream impossible to achieve, the fear of failure,” sambungnya.
Soal idola, Kayla mengungkapkan bahwa ia mengidolakan Gita Savitri Devi, karena merupakan seorang figur wanita yang cerdas dan independen. Di mana dari konten-kontennya, ia banyak mendapatkan wawasan baru, belajar untuk lebih berani dan bijak dalam beropini.
“Saya juga banyak terinspirasi dari ayah saya dan banyak belajar tentang bagaimana cara kita bersosialisasi, menyikapi segala masalah dalam kehidupan, serta bagaimana kita berdiskusi dan bertukar pikiran dengan baik meskipun banyak perbedaan pendapat didalamnya,” terang bungsu dari dua bersaudara.
Terkahir Kayla juga berkata bahwa ia selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena mengingat perjuangan orangtua dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
“Dengan rasa tanggung jawab baik terhadap diri sendiri juga masa depan, saya selalu merasa perlu fight whatever happens karena akan selalu ada batu dan kerikil dalam setiap perjalanan hidup but all we have to do is just enjoyed every steps we’ve made,” pungkasnya. (tiwi)