BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Selebritas asal Amerika Serikat Chrissy Teigen, menjalani operasi untuk mengobati endometriosis pasca empat bulan lalu mengalami keguguran.
Teigen mengalami keguguran pada akhir September setelah dirawat di rumah sakit karena pendarahan yang berlebihan.
Melalui laman Twitter-nya, ia mengungkapkan, mendiang putranya Jack seharusnya lahir minggu ini dan rasa kram yang dia alami mengingatkannya pada mendiang sang putra.
Endometriosis adalah kondisi yang menyebabkan jaringan seperti rahim tumbuh di luar rahim, lalu mengakibatkan salah satunya kram saat menstruasi begitu menyakitkan.
Terkait kondisi Teigen ini, pakar obstetri dan ginekologi di Texas, Jessica Shepherd mengatakan, kram endometriosis yang parah biasanya terasa seperti ditarik, meskipun deskripsi setiap pasien tentang rasa sakit mereka subjektif.
Endometriosis mempengaruhi satu dari setiap 10 wanita di usia reproduksi atau sekitar 176 juta wanita di seluruh dunia. Kondisi ini paling sering didiagnosis pada wanita berusia 30 tahun-an dan 40 tahun-an.
Menurut Shepherd, perlu beberapa tahun untuk mendiagnosis endometriosis dan ini pun hanya dapat dipastikan dengan pembedahan, karena gejalanya mirip dengan masalah gastrointestinal dan kandung kemih.
“Karena tumpang tindih dengan banyak gejala lain gangguan dan kondisi organ lain, itu bukan yang termudah untuk didiagnosis, kata dia seperti dilansir dari Insider dan antaranews, Sabtu (6/2/2021).
“Pembedahan adalah standar emas untuk mendiagnosisnya, karena Anda benar-benar dapat melihat lesi dan mendapatkan gambaran bagaimana tampilannya di panggul,” imbuh Shepherd.
Pertumbuhan jaringan endometrium dapat menyebabkan peradangan yang menyakitkan, jaringan parut, dan adhesi yang mengikat organ panggul. Ini juga terkait dengan masalah kesuburan dan keguguran.
Kepala ginekologi di NewYork-Presbyterian / Columbia University Irving Medical Center, Arnold Advincula mengatakan, endometriosis adalah kelainan kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan tunggal.
“Meskipun demikian, penderita endometriosis dapat mengatasi rasa sakitnya dengan obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti naproxen atau ibuprofen, dan mencoba meminimalkan pertumbuhan jaringan dengan obat hormonal seperti Lupron,” jelasnya.
Pemasangan alat kontrasepsi hormonal (IUD) juga bisa menjadi alternatif untuk mengontrol pertumbuhan jaringan, peradangan, dan pendarahan.
Jika seseorang mengembangkan perlengketan karena endometriosis, dia mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan parut. (*)