JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Batu, Jawa Timur, pascapandemi.
Sebagai salah satu upaya menggerakan perekonomian dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya di kota yang berstatus kota wisata itu.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat webinar bersama Pemerintah daerah dan pelaku parekraf Kota Wisata Batu, Kamis (26/8/2021) menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Serta asosiasi pengusaha untuk secara bertahap membuka kembali usaha parekraf termasuk tempat wisata yang telah mendapatkan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability).
“Salah satu upaya pemulihan dan pembukaan tempat usaha pariwisata tersebut nantinya akan berbasis aplikasi PeduliLindungi untuk memindai pengunjung hingga pekerja di destinasi wisata. Aplikasi ini kita masifkan sehingga nanti di setiap kegiatan aplikasi ini menjadi standar dalam berkegiatan,” katanya dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga mendukung pemulihan sektor parekraf Kota Batu. Dengan cara mempromosikan Kota Batu melalui paid media ataupun own media yang dimiliki Kemenparekraf.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Menparekraf Sandiaga mengaku ia sangat mengagumi keindahan dan kecantikan Kota Batu. Ia menyebut Kota Batu cocok menjadi kota wisata bagi pasangan yang baru saja menikah.
“Kota Batu adalah tempat yang sangat cantik untuk kalian ber-honeymoon (bulan madu). Jadi Kota Batu adalah the honeymoon city of Indonesia. Nanti kita akan mempromosikan di jaringan media milik Kemenparekraf. Dan ada salah satu pasangan yang baru menikah nantinya ikut promosikan hal itu,” ujarnya.
Menparekraf menjelaskan berbagai upaya untuk memulihkan sektor parekraf di Kota Batu bisa diterapkan melalui percepatan upaya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang disiplin. Kemudian akselerasi sertifikasi CHSE khususnya pada pusat destinasi wisata.
Upaya pengaturan pengunjung maksimum dalam satu tempat harus diterapkan untuk mencegah kerumunan. Membangun citra menciptakan rasa aman dan nyaman serta mendukung penyelenggaraan kegiatan di Kota Batu.
“Pelatihan dan pendampingan secara digital bagi pelaku parekraf yang memicu dan memotivasi mereka. Untuk tetap menghasilkan produk-produk kreatif dalam terus berkarya,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengungkapkan. Pihaknya berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Ia menjelaskan, pandemi COVID-19 berdampak signifikan bagi para pelaku parekraf di Kota Batu. Saat ini tercatat Kota Batu memiliki 92 destinasi wisata, 77 jasa wisata, 95 industri parekraf, 800 lebih usaha jasa akomodasi, hampir 100 restoran, dan fasilitas kuliner lainnya.
“Pariwisata sudah menjadi
trademark tersendiri bagi Kota Batu. Potensi tersebut menjadikan warga Batu dapat mengambil bagian untuk memenuhi kebutuhan potensi pariwisata. Tidak kurang dari 3000 UMKM yang terdaftar. Angka pertumbuhan ekonomi di Kota Batu luar biasa yaitu 6,4 persen sebelum pandemi. Sehingga perlu dukungan semua pihak untuk sama-sama mampu memulihkan sektor pariwisata di sini,” ujarnya. (*/tiwi)