BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pengurasan rutin yang dilakukan Perumda Air Minum Tirtawening Kota Bandung berimbas pada gangguan kepada sekitar 1500 saluran pelanggan di Kota Bandung.
“Kami melakukan pengurasan di intake II Cikalong. Sehingga ada pengurangan debit air yang dihasilkan,” ujar Kepala Bagian Produksi Perumda Tirtawening Kota Bandung, Dine Dwinarjati, kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).
Pelanggan yang terganggu kebanyakan adalah di wilayah timur dan barat. Atau yang lokasinya paling jauh dari intake Cikalong.
Dine mengatakan, pengurangan ini sekitar 50-100 liter per detik. Jika biasanya ada aliran 700 later per detik dan 650 liter perdetik., Sekarang hanya 500 liter per detik dan 700 liter per detik
“Jadi, kalau sebelumnya aliran air bisa mengalir 1350 liter perdetik, sekarang berkurang 50-100 liter per detik,” paparnya.
Meski demikian, tetap saja ada gangguan kepada pelanggan, sehingga aliran air digilir. “Namun, untuk pelanggan yang mempunya penampungan air, seharusnya tidka masalah karena bisa menampung air,” tuturnya.
Menurut Dine, sebenarnya pengurasan ini sudah dilakukan sejak 21 September lalu, dan diperkirakan akan selesai pada 22 September sore hari. Namun, untuk aliran air kepada pelanggan mungkin baru akan lancar di atau tiga hari lagi.
“Karena distribusi air kan membutuhkan waktu uang lebih. Misalnya jika pipa hanya terisi 3/4 hanya akan mengalirkan air sampai Kiara condong, sehingga untuk pelanggan yang ada di Margahayu Raya, akan terhambat. Dan untuk menunggu pipa terisi penuh membutuhkan waktu lagi,” jelasnya.
Dine mengatakan, pengurasan ini harus dilakukan untuk menjaga kualitas air kepada pelanggan. Mengingat sekarang kualitas air baku semakin menurun.
“Petugas yang menguras, harus berenang hingga kedalaman 1 meter untuk membersihkan dari sampah dan sedimen,” terangnya.
Untuk itu, dilakukan pengurasan secara berkala, sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Perumda Tirtawening. (Put)