BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Meskipun Kota Bandung dua hari ini dikepung banjir, namun Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Klaim titik banjir cileuncang berkurang.
Seperti diketahui, sebelumnya ada 67 titik, menurut Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi titik cileuncang berkurang, sehingga sekarang hanya ada 32 titik.
“Dari 33 titik ini, ada 17 titik yang kemarin mengalami genangan dan banjir besar,” ujar Didi kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).
Beberapa titik yang mengalami banjir adalah Komplek Graha indah Cimindi, JL Cimindi, Jl Setrawangi, dan JL Babakan Cibeureum.
Sedangkan titik yang mengalami genangan di antaranya, JL Kopo Citarip, JL Pasir Koja, JL Ibrahim Adji, JL Rumah Sakit dan JL Margacinta. “Untuk di Komplek Graha Indah Cimindi yang terendam sampai 1 RW,” jelas Didi.
Sedangkan si beberapa titik lainnya genangan tidak mencapai 2 jam sudah surut.
Didi menjelaskan, untuk menangani banjir di perbatasan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkot Cimahi.
“Kita akan sowan ke sana meminta persetujuan mereka untuk membangun parkir air. Kalau mereka setuju, tindakan lakukan segera,” kata Didi.
Menurut Didi, sebenarnya beberapa saat yang lalu usaha da kesepakatan untuk menangani banjir di perbatasan. Namun Pemkot Cimahi berkeberatan rencana awal.
“Tadinya pemerintah pusat akan melakukan perbaikan di jalan nasional. Tapi Pemkot Cimahi menolak lantaran jika hal itu diperbaiki maka khawatir di wilayahnya Bakan terjadi banjir besar. Pasalnya jika jalan nasional diperbaiki, Sungai Cibeureum yang menjadi penyebab banjir harus dinormalisasi juga,” papar Didi.
Untuk itu, yang harus dilakukan sekarang adalah membangun parkir air. Namun itu melakukan hal itu, lanjut Didi, pihaknya harus melakukan survey ke hulu sungai, agar bisa diketahui akan dibangun di mana parkir air tersebut.
“Kalau pemerintah Cimahi setuju, kita akan buatkan parkir air. Karena mereka hanya punya lahan, namun tidak punya anggaran untuk pembangunan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, untuk mengatasi banjir di perbatasan memang harus ada campur tangan dari pemerintah provinsi. “Ini kan sudah masuk lintas wilayah, kita tidak bisa mengatasinya secara parsial,” tuturnya.
Untuk itu, Oded mengatakan pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan Pemkot Cimahi dan memerintahkan Kepala DPU untuk segera menindaklanjutinya. (Put)