BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dan Panitia Konferensi Budaya Sunda Internasional (KIBS) III menggelar Webinar Internasional Mapag KIBS ke-III pada Sabtu (6/11/2021) secara virtual yang ditayangkan langsung oleh YouTube PASTV.
Webinar ini mengusung tema “Kisah Pengembaraan Studi Hingga Menjadi Peneliti di Jerman
Visi, Misi dan Agenda Aksi untuk Ki Sunda” dengan menghadirkan Dr. Wildan Abdussalam yang masuk ke dalam Tujuh Ilmuwan Muda Dunia dengan Hasil Riser di Jerman.
Wildan Abdussalam adalah Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, tahun 1986.
Pada tahun 2012, Wildan mendapat kesempatan Marie Curie Ph.D di Institut Max Planck untuk bidang Fisika dan Sistem Kompleks, Desden, Jerman.
Lima tahun kemudian, Wildan menyelesaikan gelar Ph.D dan bekerja di Helmholtz Zentrum Dresden Rossendorf sebagai peneliti pascadoktoral.
Ia adalah lulusan program studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Padjajaran, pada tahun 2007. Kala itu, Wildan meneliti tentang pencegahan kanker melalui terapi proton dan studi proses pemulihan sel pada luka di paru-paru manusia.
Dalam webinar ini, Wildan mengupas terkait perjalanannya dalam meneliti hingga pergi ke Jerman. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut oleh Ketua Bidang Budaya PB Paguyuban Pasundan, Dr. Hawe Setiawan dan dimoderatori oleh Ketua Litbang PB Paguyuban Pasundan, Dr. H. Yaya Mulyana Abdul Azis, M.Si.
Dalam sambutannya Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si menyampaikan kebanggan kepada Wildan Abdussalam sebagai putra sunda yang telah menjadi pemuda yang hebat dan berprestasi.
“Sosok Wildan menjadi contoh dan motivasi bagi generasi sunda untuk bisa hidup, jarambah dalam artian melanglang buana, memperbanyak relasi,berkarya dan berprestasi,” ujarnya.
Prof Didi menambahkan bahwa Paguyuban Pasundan yang lahir sejak 1913 terus berupaya dan berkomitmen untuk melahirkan generasi hebat sebagaimana misinya untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Saat ini Paguyuban Pasundan memiliki lebih dari 120 sekolah, dan tengah bergerak di bidang ekonomi melalui pembangunan koperasi dan Pasundan Mart serta akan membangun rumah Sakit Pasundan.
“Pak Wildan dapat menjadi inspirasi anak muda untuk menjadi ilmuan yang hebat dan bermanfaat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Dr. Etty R.S M.Hum menyampaikan terimakasih kepada Paguyuban Pasundan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam berbagai kegiatan kesundaan, salah satunya webinar ini dan kegiatan KIBS.
“Paguyuban Pasundan adalah organisasi tertua di Jawa Barat, saya berharap semoga Paguyuban Pasundan terus ajeg dari masa ke masa,” tandasnya.
Etty menambahkan bahwa webinar merupakan kegiatan jelang KIBS III sebagai bentuk silaturahmi, sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan konsep dan budaya sunda.
Ia menerangkan KIBS ke I dilaksanakan pada tahun 2001 yang mengangkat tema pewarisan budaya, KIBS ke II mengangkat tema peluang dan tantangan dalam dunia globalisasi, dan KIBS ke III bertema merambah jalan baru budaya sunda.
“Tema KIBS ke III bermakna bahwa jaman sudah berkembang hingga ke dunia digital yang sangat erat dengan dunia maya. Maka dari itu kita perlu mencari konsep yang membuat budaya sunda tetap ada bukan hanya di tempat asalnya tapi juga bahkan mendunia,” ulasnya.
Etty berharap KIBS ke III ini akan melahirkan konsep yang bermanfaat untuk semua, baik orang Sunda maupun bangsa Indonesia.
“Adapun webinar yang menghadirkan Dr. Wildan ini adalah untuk mengenalkan budaya sunda juga sosialisasi bahwa orang sunda ada, pintar dan hebat,” sambungnya.
Sebagai informasi, kegiatan KIBS III akan digelar pada 1-3 Desember 2021 mendatang. (tiwi)