BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Untuk mengurangi pemanasan global, menurut Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Yudi Rosandi, M.Si., tidak hanya dengan alih sumber energi. Melainkan dengan bijak membatasi menggunakan sumber energi yang ada.
“Penyelesaian masalah iklim tidak dapat hanya dilakukan dengan alih sumber energi. Apalagi hanya sekadar popularitas,” terang Yudi dikutip dari laman Unpad, Jumat (19/11/2021).
Menurut Yudi, alih sumber energi tetap akan membawa petaka bila tidak bijak menggunakannya. Kalau konsumsi energi tetap dibiarkan tidak ada pengawasan, energi baru sekalipun tetap akan membawa petaka.
Alih sumber energi, sambung Yudi, seharusnya dilakukan dengan berlandaskan pada kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup, bukan semata mencari sumber energi murah atau mengejar keuntungan ekonomi.
Karena itu, satu-satunya cara praktis yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemanasan global dengan menggunakan energi sesuai keperluan. Aktivitas manusia dapat dilakukan tanpa harus selalu menggunakan bahan bakar.
Guru Besar bidang Ilmu Komputasi Fisik ini mengatakan, Indonesia termasuk boros dalam penggunaan energi. Fenomena ini tidak diimbangi dengan manajemen pengelolaan energi yang baik.
“Sebagai contoh, perumahan kita itu rata-rata 900 watt. Akan tetapi peralatan rumah tangga yang digunakan kebanyakan boros energi,” imbuh Yudi.
Padahal, dari setiap aktivitas yang dilakukan manusia dapat menghasilkan panas yang bisa menyumbang pemanasan global.
“Akibatnya, kita harus betul-betul aware terhadap yang kita lakukan. Sekecil apapun aktivitas bisa berikan kontribusi terhadap pemanasan global,” pungkas Yudi. (ytn)