BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Departemen Keperawatan FKKMK UGM mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi meliputi video, aplikasi android yang memfasilitasi refleksi, game pembelajaran kegawatdaruratan, webgame, dan virtual reality (VR).
“Kami berharap apa yang kami punya dapat juga digunakan oleh masyarakat luas khususnya dalam pembelajaran keperawatan,” kata Ketua Program Studi Keperawatan FKKMK UGM, Haryani, S.Kp., M.Kes., PhD.,dikutip dari laman UGM, Rabu (8/12/2021).
Untuk saat ini, Departemen Keperawatan FKKMK UGM mengenalkan tiga produk inovasi pembelajaran yaitu aplikasi clinical practice reflection/ my learning journal, webgame, dan virtual reality (VR) bathing simulation dan triage simulation.
Clinical Practice Reflection, digunakan untuk mahasiswa pada fase profesi di klinik maupun di rumah sakit. Aplikasi ini membantu melakukan refleksi apa saja yang sudah dilakukan di fase profesi, kesulitan apa yang dihadapi. Mahasiswa dapat menyusun rencana lanjutan serta disertai fitur feedback dari dosen.
“Rencana kedepannya aplikasi ini akan dapat memuat portofolio belajar mahasiswa,” kata dosen Departemen Keperawatan FKKMK UGM , Kurnia Putri Yuliandari, S.Kep., Ns., MS
Merespons urgensi perlunya pengetahuan dasar mengenai kesehatan. Webgame vie globe dikembangkan dengan tujuan dapat digunakan masyarakat luas, untuk belajar mengenai kesehatan.
“Mahasiswa akan dibawa untuk mempelajari kasus kesehatan yang penting, yang sering ditemui di masyarakat,” sambung Kurnia.
Untuk memberikan sarana praktikum yang lebih baik bagi mahasiswa, virtual reality (VR) bathing simulation dan triage simulation dikembangkan. Pada VR ini mahasiswa dihadapkan dengan contoh situasi nyata, disertai penerapan konsep penting.
Salah satu contohnya pada triage simulation, mahasiswa harus mengklasifikasikan pasien kurang dari satu menit. VR simulation sudah menggunakan bahasa Indonesia dan memiliki fitur multiplayer.
“Untuk saat ini alat VR masih terbatas sehingga penggunaan masih mengharuskan mahasiswa datang ke kampus. Namun kami optimis kedepannya alat VR akan semakin terjangkau, melihat tren yang ada saat ini,” imbuh dosen Departemen Keperawatan FKKMK UGM, Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep., Ns., MAN., DNP. (ytn)