BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Lebih dari 100 peserta dari berbagai negara, mengikuti Unpad Hybrid Summer Program 2021, yang berlangsung secara hybrid mulai Rabu Rabu (8/12/2021) hingga Kamis (16/12/2021).
Unpad Hybrid Summer Program 2021 mengajak, peserta melihat beragam kekayaan alam dan budaya di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Sebagian besar peserta, mengikuti kegiatan secara virtual. Peserta secara luring merupakan para mahasiswa asing, yang sedang menempuh studi di Unpad.
Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi generasi muda dalam melestarikan alam dan budaya, sehingga tetap seimbang dan berkelanjutan.
“Manfaat dari kegiatan ini adalah peserta mendapatkan materi multidisiplin, mendapatkan pengalaman pembelajaran hybrid, hingga dapat membangun jejaring internasional,” ucap Rina dalam rilis yang diterima PASJABAR, Kamis (9/12/2021).
Ketua Unpad Hybrid Summer Program 2021, Adhi Hardiono, M.T., menerangkan peserta berasal dari negara Ekuador, Jepang, Singapura, Malaysia, Madagaskar. Pakistan, Timor Leste, Zambia, Afrika Barat, Thailand, Mesir, Laos, dan Indonesia.
“Peserta akan diajak secara virtual untuk berdarmawisata untuk menambah pengalaman dan pengetahuan peserta,” kata Adhi.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dipilih karena merupakan sampel terbaik. Bagaimana alam, sosial, dan budaya Jawa Barat dapat terkonservasi dengan baik.
“Peserta juga akan mendapatkan beragam materi, dari pembicara multidisiplin,” ujarnya.
Hybrid
Dekan Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., PhD, mengatakan, kegiatan Summer Program secara hybrid ini merupakan kali pertama yang dilakukan Unpad. Peserta tidak hanya mendapatkan pemaparan dari para pemateri melalui kelas virtual. Akan tetapi, peserta juga diajak untuk melihat dan merasakan berbagai observasi lapangan yang dilakukan pemateri.
“Para pemateri merupakan guru besar dan dosen Unpad, serta para dosen dari perguruan tinggi asing yang berpartisipasi,” ucap Mega.
Mega menilai, melalui kegiatan ini, Unpad berada pada jalur yang tepat. Dalam mengembangkan model pembelajaran hybrid, khususnya bagi mahasiswa asing.
“Melalui metode ini, kita tidak hanya berkontribusi untuk penguatan kajian multidisiplin. Tetapi juga dalam mengembangkan solusi, yang mampu menjawab beragam permasalahan mengenai implementasi pembelajaran hybrid, dari para mahasiswa asing,” imbuh Mega. (ytn)