SUKABUMI, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, desa sebagai ujung tombak pembangunan. Oleh karena itu diperlukan sinergi berbagai pihak untuk mempertajamnya.
Adapun membangun sinergi dapat dilakukan melalui forum- forum koordinasi dan komunikasi. Dengan demikian, program pembangunan yang dilaksanakan benar- benar dapat saling mengisi, saling mendukung, dan mengatasi permasalahan daerah, khususnya di desa.
Uu menyebut Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang terkoordinasi dalam wadah PABPDSI. Diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di desa, untuk bisa saling mengisi dan berbagi terkait permasalahan dan alternatif solusi pemecahan masalahnya.
“Harapan kami BPD dengan pemerintahan desa mempunyai pandangan yang sama untuk kemajuan desa,” ujar Uu Ruzhanul saat menghadiri acara Rapat Koordinasi PABPDSI Kabupaten Sukabumi, Silaturahim dengan Tokoh Masyarakat, dan meninjau Rutilahu, di Aula Desa Wanajaya Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/1/21/22).
“Kalau dulu ada informasi BPD belum ada yang menaungi, sekarang sudah ada PABPDSI sudah ada progres kerja sama semakin erat, bermanfaat, menjadi daya ungkit dalam mencapai kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sabagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa, Pemerintah Provinsi Jabar saat ini terus berupaya mendorong pergerakan bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tak hanya itu, Jabar juga intens mendorong lahirnya desa wisata.
“Majunya perekonomian desa penting untuk kemajuan ekonomi masyarakat desa, sehingga menekan urbanisasi. Kami sedang berusaha untuk mewujudkan agar masyarakat desa tinggal di desa, rejeki kota dan bisnis mendunia,” harapnya.
Secara garis besar Jabar memiliki program perdesaan demi hadirnya desa mandiri dengan tiga pilar yang terus dibangun. Yakni digitalisasi layanan dasar desa: one village one company (OVOC): dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).
Pemerintah Provinsi Jabar juga mendorong inovasi dan kolaborasi, termasuk dalam pembangunan desa. Karenanya perlu didorong partisipasi warga dalam pembangunan di desanya.
“Perda semua sudah ada, tinggal melaksanakan tupoksi masing- masing, di samping membangun duniawi juga ukhrawi, sesuai sila Ketuhanan Yang Maha Esa,” imbuhnya. (ytn)