BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pakar Virologi dan Imunologi dari UGM, dr. Mohammad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D., menjelaskan menjelang vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak khususnya usia 6-11 tahun, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum. Misalnya, cukup istirahat sebelum pemberian vaksin, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan.
“Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi,” terangnya seperti dikutip PASJABAR dari laman ugm, Sabtu (8/1/2022).
Ia pun mengingatkan orang tua untuk menginformasikan secara jelas kepada petugas Kesehatan, terkait kondisi kesehatan anak. Misalnya terkait riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya, dan lainnya.
Hakim menyampaikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) secara umum ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Selain itu, juga yang bersifat sistemik seperti demam. Kondisi demam merupakan bentuk respons tubuh dalam membentuk antibodi.
Ia kembali menekankan setiap ada kejadian serius pasca imunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi. Untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin. Sebab, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. Namun begitu, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan oleh vaksin.
“KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin Covid-19,” paparnya.
Seperti diketahui sejak pertengahan Desember 2021, pemerintah mulai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak usia 6-11 tahun. Jenis vaksin yang digunakan yakni vaksin sinovac. (ytn)