JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Sepanjang 2021, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat telah terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia. Kejadian gempa bumi merusak pada tahun 2021 merupakan tertinggi dalam kurun 20 tahun terakhir.
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 diawali dengan gempa bumi di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, 4 Januari 2021. Diakhiri kejadian gempa bumi Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku pada 30 Desember 2021. Kejadian gempa bumi merusak tersebut, mengakibatkan jumlah korban jiwa 119 orang meninggal dan 6.803 orang luka-luka.
“Selama tahun 2021 kejadian gempa bumi yang mengakibatkan dampak besar, adalah gempa bumi Mamuju tanggal 15 Januari 2021 dengan magnitudo (M 6,2) pada kedalaman 10 km. Kejadian gempa bumi ini mengakibatkan 105 meninggal, 6.489 orang luka-luka dan kantor Gubernur Sulawesi Barat mengalami rusak berat,”
“Selain itu terjadi gerakan tanah cukup masif yang menutup jalur trans Sulawesi di daerah Tappalang, retakan tanah dan likuefaksi,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Supartoyo, seperti dikutip PASJABAR dari laman esdm, Sabtu (8/1/2022).
Sepanjang 2021, terdapat satu kejadian gempa bumi merusak yang memicu terjadinya tsunami yaitu kejadian gempa bumi Teluk Taluti, Kabupaten Maluku Tengah pada 16 Juni 2021. Tsunami dipicu oleh gerakan tanah akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M 6,1), pada kedalaman 10 km. Tsunami teramati di Pelabuhan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah dengan tinggi rendaman (flow depth) sekitar satu meter.
Pada 2021 terjadi gempa bumi swarm (swarm earthquake) pada 23 Oktober hingga awal November 2021, yang mengakibatkan kerusakan bangunan di daerah Ambarawa, Kabupaten Semarang. Menurut BMKG kejadian gempa bumi swarm ini diakibatkan oleh sesar aktif berarah utara – selatan. Sesar aktif ini sebelumnya belum teridentifikasi.
Sesar aktif
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa yang bersumber dari zona penunjaman. Dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 itu, terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang sumbernya belum teridentifikasi sebelumnya.
Seperti gempa bumi Tehoru, Maluku Tengah, 16 Juni 2021, gempa bumi Mamasa 22 Juli 2021, gempa bumi Tojo-Una-Una (tanggal 26 Juli 2021 dan 28 Agustus 2021), gempa bumi Brebes 28 September 2021, gempa bumi Bangli-Karangasem 16 Oktober 2021.
Gempa bumi Ambarawa 23 Oktober hingga awal November 2021, gempa bumi Seram Utara tanggal 4 November 2021, dan gempa bumi Kepulauan Selayar pada 14 Desember 2021.
Supartoyo mengingatkan, kegiatan penyelidikan gempa bumi harus terus dilakukan guna mengetahui karakteristik sumber-sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi. (ytn)