BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pasca pandemi Covid-19, Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung berusaha mengembalikan daya saing UMKM di Kota Bandung dengan beberapa program unggulan. Salah satunya adalah Salapak (Sarana Layanan Pemasaran UMKM), yang lokasinya terletak di Jl. Ir. Djuanda.
Menurut Sekretaris Dinas Koprasi dan UMKM Kota Bandung. Iwan Rusmawan, Salapak ini berfungsi untuk membantu pelaku UMKM baru atau yang sudah hampir gulung tikar, terutama yang terdampak Covid-19.
“Jadi, ini merupakan tempat di mana pelaku UMKM memperkenalkan dan bisa menjual produknya kepada masyarakat,” ujar Iwan kepada wartawan Senin (25/7/2022).
Iwan mengatakan, UMKM yang bisa bergabung di Salapak ini, merupakan UMKM binaan Dinas Koperasi dan KUKM. Produk yang mereka hasilkan akan dikurasi dan boleh diperejual belikan di program tersebut.
“Produk yang tersedia di Salapak ini, di antaranya produk fashion, craft dan kuliner. Meski yang menjadi primadona tetap produk kuliner,” terangnya.
Untuk para pelaku UMKM yang ingin menajdi binaan Dinas Koprasi dan KUKM, tentunya ada beberapaa persyaratannya. Yang jelas menurut Iwan harus memiliki produk yang sudah mendapatkan PIRT dan mempunya NIB.
“Semuanya bisa diurus secara gratis. Jika kesulitan untuk mengurus perizinan bisa datang ke mall pelayanan publik yang terletak di Jl. Cianjur,” jelasnya.
Selain itu, untuk pelaku UMKM yang ingin menajdi binaan Dinas Koperasi dan UMKM, juga harus mengisi link sirkuit system informasi kewirausahaan. Nantinya akan dipersilahkan mengakses barcode yang terdapat di security Kantor Dinas Koperasi dan KUKM yang terletak di Jl. Kawaluyaan No. 2, Bandung.
“Setelah mengakses barcode, nanti akan keluar persyaratan lebih lanjut yang harus disiapkan jika ingin menjadi binaan kami,” ujarnya.
Fasilitas Setelah Menjadi Binaan Dinas
Setelah menjadi binaan dinas, Iwan mengatakan pelaku UMKM bisa mendapatkan beberapa fasilitas, di antaranya, pelatihan dan bisa mengikuti pameran serta diikutsertkan dalam beberapa program lainnnya.
Iwan menegaskan, pihaknya juga menggandeng pihak lain dalam membantu berkembangnya UMKM. Di antaranya Kerjasama dengan pegadaian Kanwil 10 Pegadaian Bandung. Di mana mereka memberkan bantuan berupa barang-baang yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM.
“Jadi kalau ada pelaku UMKM yang membutuhkan peralatan, seperti blender atau semacamnya, akan dibantu,” terangnya.
Nantinya, para pelaku UMKM juga akan difasilitasi untuk mengikuti pameran di kantor cabang pegadaian di bawah Kanwil 10 Pegadaian Bandung.
“Nah nantinya, jika para pelaku UMKM membutuhkan pendanaan, maka bisa menggadaikan emas tersebut,” tambahnya.
Ke depan, Iwan mengatakan pihaknya juga memiliki program Selasa Belanja Lokal (Seblak). Nantinya setiap hari Selasa ASN di lingkungan Pemkot Bandung diimbau berbelanja produk lokal terutama yang tersedia di Salapak.
“Ini hanya embrio, di mana nantinya di harapkan seluruh warga Kota Bandung mau berbelanja di Kota Bandung. Mau menggunakan produk lokal, bukan saja yang tersedia di Salapak, namun semua produk lokal yang ada di Kota Bandung,” tuturnya. (put)