CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASKESEHATAN

Begini Efektivitas Rapid Test HIV

Nurrani Rusmana
10 September 2022
Efektivitas Rapid Test HIV.

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rapid test HIV merupakan salah satu jenis tes HIV yang digunakan sebagai pemeriksaan awal untuk mendeteksi antibodi terhadap penyakit HIV. Hasil dari pemeriksaan ini bisa diketahui dalam waktu yang singkat, biasanya hanya perlu menunggu sekitar 20–30 menit saja.

Namun, hasil rapid test HIV tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk mendiagnosis seseorang mengalami HIV. Diperlukan tes lanjutan guna memperkuat hasil rapid test.

Dilansir dari ALODOKTER, Rapid test HIV memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 92 persen. Meski begitu, tes antibodi bisa menunjukkan hasil negatif palsu (false positive). Ini artinya hasil tes tersebut mungkin saja negatif, padahal sebenarnya belum tentu.

Baca juga:   Agar Gigi Tak Tanggal di Usia 60-an, Ini Tips Perawatan dari Dokter

Kondisi ini rentan terjadi apabila seseorang melakukan rapid test secara mandiri di rumah. Perlu diketahui, hasil dari tes antibodi sangat dipengaruhi oleh cara pengambilan serta penanganan sampel. Jadi, kalau dilakukan dengan cara yang kurang tepat, hasilnya pun bisa kurang akurat.

Hasil Negatif Palsu Bisa Terjadi

Selain itu, hasil negatif palsu juga mungkin terjadi kalau tes antigen dilakukan terlalu dini. Ini karena antibodi untuk melawan virus HIV umumnya baru terbentuk sempurna setelah 3 bulan terinfeksi.

Tes ini boleh dilakukan kapan saja sebagai upaya deteksi dini penyakit HIV. Bahkan, orang yang berusia 13–64 tahun direkomendasikan untuk menjalani tes HIV setidaknya 1 kali.

Baca juga:   Penderita ISPA di Kota Bandung Meningkat, Ini Penyebabnya

Tes ini perlu dilakukan sebagai skrining apabila seseorang mengalami gejala awal HIV, terlebih bila ia terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA, terutama yang menggunakan jarum suntik atau sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan, tanpa menggunakan kondom.

Selain itu, orang yang terdiagnosis hepatitis, TBC, dan infeksi menular seksual juga perlu rutin menjalani rapid test HIV.

Prosedur rapid test HIV

Tes dilakukan oleh tenaga medis di Puskesmas, klinik VCT (voluntary counselling testing), maupun rumah sakit. Prosedurnya perlu dilakukan oleh tenaga medis supaya hasil tesnya nanti dapat lebih akurat.

Tes ini bisa dilakukan dengan dua sampel, yaitu darah dan cairan dari mulut. Untuk tes antibodi dengan darah, sampel darah akan diambil dari ujung jari pasien kemudian diteteskan ke alat rapid test dan diberi cairan reagen khusus yang akan mendeteksi antibodi.

Baca juga:   Cara yang Dilakukan Dokter untuk Menghilangkan Penyakit Kista

Sedangkan tes dengan sampel cairan mulut menggunakan alat khusus yang digunakan dengan cara menyeka gusi. Hasil dari kedua tes ini akan terlihat sekitar 20–30 menit setelah tes selesai dilakukan.

Apabila hasil tes positif, segeralah periksakan diri ke dokter untuk menjalani tes lanjutan dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Namun, kalau hasilnya negatif tetapi Anda berisiko tinggi terkena infeksi HIV, pertimbangkan untuk menjalani tes ini kembali maksimal selama 3 bulan untuk memastikan hasil tesnya. (ran)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Rapid test HIV


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Fosil Gajah Purba Stegodon
HEADLINE

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

17 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus di...

Obrolan Grup ChatGPT

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

17 November 2025
unpas

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

17 November 2025
kiwi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

17 November 2025
cuti bersama 2026

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

17 November 2025

Highlights

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

Hujan Deras Sebabkan Jalan di Cililin Amblas dan Rusak Parah

Festival Cireundeu 2025 Pecahkan Antusiasme Warga! Tradisi Sakral & Ketahanan Pangan Lokal Jadi Sorotan Nasional

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.