Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan kasus HIV/AIDS di Kota Bandung sejak tahun 1991 hingga Desember 2021 mencapai 5.843 kasus.
Jumlah ini mengantarkan kota bandung menduduki peringkat pertama dalam kasus HIV tertinggi di Jawa Barat.
Dari jumlah tersebut, 11,18 persennya merupakan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.
Estimasi kenaikan kasus baru pada ibu rumah tangga berkisar 40 kasus setiap tahunnya.
Dari Fenomena tersebut, Ketua Forum Warga Peduli AIDS (WPA) Kota Bandung, Yunimar Yana Mulyana mengatakan untuk menekan bertambahnya angka Orang dengan HIV AIDS (ODHA), pihaknya gencar melakukan Bina Wilayah kepada kader WPA kecamatan dan edukasi lainnya. Termasuk melalui media sosial.
“Bina Wilayah ini akan kita gelar di Seluruh Kecamatan. Hal ini menjadi bentuk kolaborasi aktif masyarakat untuk menekan angka ODHA khusunya di Kota Bandung,” ungkap Yuni usai Sosialisasi Tim Bina Wilayah Pokja pemberdayaan Komisi Penanggulanban AIDS (KPA) Wilayah Kecamatan Cinambo, Gedebage Rancasari Buahbatu, dan Bandung Kidul, di Kantor Kecamatan Cinambo, Selasa 18 Oktober 2022.
Sebagai Ketua Forum WPA, Yuni mendorong WPA Kecamatan untuk Aktif mendata pengidap ODHA.
untuk Selanjutnya diberi pengertian agar berkomitmen untuk berobat dan tidak menularkannya ke orang lain, Tak Hanya itu Pihaknya melibatkan sejumlah Influencer di Kewilayahan di Kota Bandung guna mengedukasi warga tentang Odha.
“Biasanya pengidap ODHA tidak terbuka. Mudah-mudahan dengan pendekatan cinta dan kasih sayang, mereka bisa terbuka,” tutur Yuni.
Yuni memastikan, akan terus mengedukasi warga untuk tidak menimbulkan stigma yang negatif di masyarakat bagi ODHA.
Tak hanya itu, pihaknya juga siap memfasilitasi ODHA untuk berkomunikasi dengan WPA guna menekan angka HIV/AIDS.
“Tak Perlu ada lagi bayi bayi pengidap ODHA, jika ibu-ibu ODHA bisa berkomunikasi dengan WPA. Sehingga kemungkinan untuk ke Puskesmas dan diberikan penanganan,” katanya. (*/Nis)