Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menggelar kampanye Food Waste pada Senin, 31 Oktober 2022. Kampanye ini berlangsung di Persimpangan Cikapayang Dago, Jalan Ir. H. Djuanda – Jalan Surapati.
Dalam kampanye tersebut akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya meningkatkan kesadaran menghargai makanan.
Food waste memiliki arti tidak hanya membuang makanan yang sudah siap untuk dikonsumsi.
Namun juga membuang makanan saat proses produksi, distribusi, hingga konsumsi.
Pada kampanye ini, DKPP Kota Bandung berkolaborasi dengan Akademi Pariwisata NHI Bandung dan produsen makanan Sosis dan Baso Paskali.
Selain sosialisasi dilakukan juga pembagian makanan berlebih yang berasal dari hotel untuk diberikan kepada masyarakat membutuhkan di Kota Bandung.
Sebagai informasi, kampanye ini dilakukan sebagai salah satu respons tekait Isu krisis pangan dunia yang menjadi kewaspadaan bagi Indonesia. Saat ini Indonesia masih menjadi negara adalah pembuang sampah makanan nomor 2 di dunia setelah Arab Saudi.
Berdasarkan kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sejumlah lembaga mengenai hasil studi komprehensif terkait food loss & waste di Indonesia pada 2021, sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.
97% Kebutuhan Pangan Disuplay Dari Luar Kota Bandung
Lebih lanjut, Kota Bandung yang 97 persen kebutuhan pangannya disuplai dari luar Kota Bandung menyebabkan timbunan sampah meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Berdasarkan kajian yang dilakukan pada 2022 dengan jumlah penduduk mencapai 2.530.448 jiwa Kota Bandung menghasilkan timbulan sampah 1.594,18 ton/hari. Timbunan sampah tersebut sebanyak 44 52 persen didominasi oleh sampah sisa makanan.
“Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menghargai makanan dengan melakukan pembelian makanan yang terlalu banyak atau penyiapan porsi makanan yang terlalu banyak pada suatu acara yang tidak sebanding dengan konsumsi makanan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak penyebabkan food waste,” ujar Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar.
Upaya sederhana yang dapat dilakukan dalam mencegah food waste di antaranya menghargai makanan, mengambil makanan secukupnya dan menghabiskan merupakan salah satu upaya yang mudah untuk dilakukan.
“Kampanye yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung ini bertujuan untuk mengurangi food waste atau makanan yang terbuang,” kata Gin Gin.
Lebih lanjut, ia menyebut Pengurangan sampah makanan dapat dilakukan dengan kerjasama antara pengusaha makanan dan NGO (Non-Governmental Organization) atau stakeholder lainnya yang fokus mengelola makanan berlebih.
“Sehingga, upaya mengatasi daerah yang rentan atau rawan pangan dapat sedikit terbantu dengan memberikan makanan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kampanye ini sejalan dengan bulan pangan sedunia. Di tingkat Kota Bandung, puncak rangkaian hari pangan sedunia jatuh pada 9 November. (*/Nis)