Yogyakarta, WWW.PASJABAR.COM – Muhammad Ade Putra, mahasiswa Departemen Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, berhasil meraih juara II pada lomba penulisan puisi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI 2022.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Universitas Brawijaya pada tanggal 24-28 Oktober 2022 Muhammad Ade Putra menjadi perwakilan dari DIY.
Ia bersaing dengan 26 perwakilan lain dari 26 provinsi di Indonesia.
Pada lomba tersebut peserta diwajibkan menuliskan puisi bertema tentang Kota Malang.
Ia pun menuliskan puisi berjudul Malang Lewat Fragmen yang Lain.
Puisi yang dibuatnya berangkat dari observasi yang dilakukan selama berkeliling di Kota Malang.
Kala itu, Malang masih dipenuhi spanduk-spanduk yang berisi respons masyarakat terhadap peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan.
“Saya membaca banyak sekali ungkapan-ungkapan yang mengharukan dan saya rasa puisi adalah jalan lain untuk berbicara,”jelasnya Jumat (4/11).
Puisi yang Ditulis Cukup Emosional
Muhammad Ade Putra mengungkapkan jika puisi yang ditulisnya cukup emosional.
Sebab, karya yang dibuatnya berasal dari ungkapan hati masyarakat Malang yang didapatkannya dengan wawancara secara langsung yang terdampak peristiwa Kanjuruhan.
Ditambah ia melihat sejumlah video yang tersebar di media sosial tentang Kanjuruhan.
“Secara sadar, puisi ini tidak hanya respons saya sebagai anak Indonesia, tetapi juga seorang manusia,”ucapnya.
Perjalanan Muhammad Ade Putra meraih juara Peksiminas 2022 merupakan buah dari perjuangan yang panjang.
Sebelumnya sejak bulan Agustus 2022 ia harus mengikuti seleksi di tingkat kampus hingga provinsi dan akhirnya terpilih menjadi perwakilan DIY untuk bertanding di Peksiminas 2022.
Dalam persiapan mengikuti lomba ia juga mendapat bimbingan dan arahan dari penyair Mutia Sukma.
Selain itu, juga dukungan dari Teater Gadjah Mada, Ditmawa UGM, serta pimpinan universitas.
Selama persiapan Peksiminas ia bersama seluruh Duta Seni delegasi DIY bersama pihak BPSMI juga mengikuti bina mental.
” Tentu menjadi juara di Peksiminas belum cukup untuk menjadi acuan menyelesaikan semangat berkarya, saya sangat berharap dapat memberikan kontribusi-kontribusi lainnya kepada UGM. Capaian ini juga diharapkan bisa menginspirasi rekan mahasiswa UGM lainnya untuk semangat berpretasi,” paparnya. (*/Nis)