BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung gelar Festival Sentra Cibaduyut di Cihampelas Walk pada 8 November hingga 13 Novemver lalu.
“Festival ini, memang khusus kami gelar untuk diikuti oleh pengrajin sepatu Cibaduyut,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah.
Elly mengatakan, tujuan digelarnya festival ini adalah untuk kembali menaikkan pamor Sentra Cibaduyut yang sempat redup akibat pandemi Covid-19 lalu.
“Kemarin kan pandemi memberikan dampak terhadap semua kalangan. Termasuk para pengrajin di Sentra Cibaduyut ini,” terang Elly.
Dengan digelarnya festival ini, Elly berharap pamor Sentra Cibaduyut kembali lagi. Sehingga jika ada wisatawan yang datang ke Bandung akan kembali tertarik untuk belanja di Cibaduyut.
“Dengan demikian, bisa membantu perekonomian para pengrajin, dan roda perekonomian Kota Bandung juga bisa kembali berputar,” terangnya.
Pengrajin Sentra Cibaduyut Tak Hanya Hasilkan Sepatu Berbahan Kulit
Menurut Elly, sekarang ini yang dihasilkan oleh pengrajin Sentra Cibaduyut bukan hanya sepatu berbahan dasar kulit, melainkan kini sudah berkembang menghasilkan berbagai macam barang-barang dengan model dan bahan yang mengikuti perkembangan jaman.
“Sekarang tidak hanya sepatu berbahan kulit tapi juga ada dompet, rompi, tas dan lain-lain dengan bahan dasar kanvas dan lain-lain asesoris yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman,” terangnya.
Di sisi lain, produk hasil pengrajin Sentra Cibaduyut menawarkan produk yang bermutu dan dengan harga yang bervariasi.
“Seperti yang dihadirkan dalam festival ini, ada sepatu dengan harga ratusan ribu hingga jutaan. Semua bergantung bahan dan model. Dan kita bisa membelli sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita,” paparnya.
Meski harganya terjangkau, namun Elly mengatakan kualitas dan bahan barang yang dihasilkan para pengrajin tidak kalah dengan kualitas barang dari merek terkenal.
“Silahkan buktikan sendiri, kualitas yang dihasilkan para pengrajin ini sagatlah baik. Sehingga bisa bersaing dengan merk luar negeri dengan harga yang lebih mahal,” ujarnya.
Disinggung mengenai target dari omset yang ingin diraiih dari festival yang diikuti 22 IKM Sentra Cibaduyut ini, Elly mengatakan tidak ada target khusus. Yang menjadi hasil akhir dari program ini adalah, semakin dikenal dan berkembangnya Sentra pengrajin Cibaduyut.
Elly memaparkan, jumlah industri kecil dan menengah yang ada di Cibadyut sekitar 437 IKM, data ini berdasarkan data 2021. Sayangnya, lanjut Elly, tidak semua para pelaku IKM ini memiliki toko di Ciibaduyut. Rata-rata mereka hanya berjualan di tempat produksi dan mengandalkan market place sehingga memasarkan produknya secaa online.
“Kalau yang punya toko di depan, itu malah bukan orang Cibaduyut asli. Memang mereka ada yang menjual produk IKM Cibaduyut,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, dihadiri Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Hasan Faozi dan Anggota DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi. Asep menyampaikan apressiasinya kepada Disdagin Kora Bandung yang telah melaksanakan Festival Sentra Cibaduyut ini.
“Kegiatan ini memberi kesempatan IKM Cibaduyut untuk naik kelas,” terangnya.
Pengusaha Harus Berani Hadapi Perkembangan Jaman
Di sisi lain para pengusaha juga harus berani menghadapi perkembangan jaman. Salah satu caranya dengan menyesuaikan desain produk yang kekinian dan mulai menggunakan digital marketing. Untuk mereka yang sudah memiliki merk Asep berharap mereka bisa mendaftarkan di HAKI, agar tidak ada masalah dalam penjualan ke depannya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Hasan Faozi mengatakan harapannya, agar kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
“Jika digelar secara rutin, dan melibatkan lebih banyak lagi IKM. Sehingga yang mengikuti program ini, tidak hanya 20 IKM, tapi bisa semua IKM,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, harapannya melalui kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Bandung khususnya bagi sentra Cibaduyut.
“Kami sebagai pemerintah memberikan fasilitas kepada para pengusaha agar bisa maju dan berkembang. Di sisi lain, para pengusaha harus bisa lebih kreatif dan berinovasi tanpa henti,” tuturnya. (Put)