BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) resmikan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak pada Kamis (17/11/2022). Kegiatan peletakan batu pertama dilakukan secara serentak dari 4 Rumah Sakit dan disiarkan secara live streaming dari epicentrum di RSUP dr. Ngoerah Sanglah, Bali.
Selain RSHS, Rumah Sakit yang bersama-sama meresmikan peletakan batu pertama Gedung Pelayanan Ibu dan Anak di antaranya RSUP Prof. Ngurah Denpasar, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan Pusat Kanker Dharmais DKI Jakarta. Pembiayaan pembangunan gedung ini dibiayai Islamic Development Bank (IsDB).
Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Presiden IsDB, Wakil Gubernur Bali dan tamu undangan lain hadir meresmikan acara di Epicentrum RSUP dr. Ngoerah Sanglah. Sedangkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Inspektur I Itjen Kemenkes, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dan banyak lagi hadir menyaksikan dan mengikuti acara di RSHS Bandung.
Gedung Akan Dibangun 8 Lantai
Gedung tersebut akan dibangun dalam 8 lantai plus satu basement dengan luas bangunan kurang lebih 32.000 m2 termasuk fasilitas penunjangnya.
Gedung ini juga akan memiliki beberapa pusat pelayanan unggulan diantaranya bayi tabung (In Vitro Fertilization /Assisted Reproduction Technology), Layanan Sel Punca (Stem Cell) Berbasis Penelitian, Regional Neonatal Intensive Care Unit (NICU Level IV), dan Fetal Therapy.
Pelayanan lainnya yang disediakan di gedung ini adalah intensive care unit 52 TT, high care unit 80 TT, ruang rawat obgin, anak, bedah wanita dan anak 312 TT dan ruang isolasi 50 TT, sehingga total menjadi 494 TT.
Adapun area publik yang akan juga hadir di Gedung ini diantaranya minimarket, cafetaria, foodcourt, sleep hub untuk pengunjung, ATM center, ruang tunggu dan mushola outdoor serta healing garden.
“Pembangunan gedung ini merupakan program prioritas pemerintah dengan tujuan untuk mendukung penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Melalui peningkatan ketersediaan, aksesibilitas, kualitas pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak,” kata Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS.
Hadirnya Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS dilengkapi dengan sumber daya manusia yang berkualitas, mumpuni dan andal dari RSHS diharapkan dapat menjadi daya ungkit yang besar bagi penurunan angka kematian ibu di Jawa Barat.
“Target kami pembangunan ini akan selesai pada 2024, namun akan kami upayakan agar segera selesai. Sehingga secara tidak langsung kita bisa cepet menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia,” ungkapnya.
Pemprov Jabar Dukung Upaya Perbaikan Layanan Kesehatan
Senada dengan dr. Lanang, Sekretaris Daerah Prov. Jawa Barat, Ir. Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan dukungannya terhadap upaya perbaikan layanan kesehatan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak di Jawa Barat.
“Atas nama Provinsi Jawa Barat kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan telah memilih RSHS yang berada di Jawa Barat untuk mendapatkan pembiayaan dari IsDB ini,” katanya.
“Kami mengharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama untuk Ibu dan Anak di Jawa Barat,” imbuhnya.
Setiawan menyebut angka kematian Ibu dan Anak tahun 2020 -2022 memang meningkat. Namun di Jabar ada sedikit penurunan.
“Namun dikarenakan jumlah masyarakatnya banyak, sehingga kontribusi Jawa Barat terhadap angka nasional cukup tinggi. Mudah-mudahan dengan adanya gedung ini nanti, pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak menjadi lebih baik,” pungkasnya. (uby)