Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Kota Bandung meraih juara umum pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran, Kamis 1 Desember 2022 lalu.
FTBI jenjang SD dan SMP diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dengan 7 mata lomba yakni Ngabodor Sorangan (Borangan), Nulis Aksara Sunda, Ngarang Carita Pondok, Biantara Basa Sunda, Ngadongeng, Maca Sajak dan Nembang Pupuh.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dani Nurahman mengapresiasi prestasi yang ditorehkan para peserta FTBI berhasil menjadi juara.
“Alhamdulillah Kota Bandung mendapat gelar Juara umum. Kami sangat mengapresiasi dan terima kasih pada para pembimbing, pelatih, Ibu Bapak guru, Kepala Sekolah, MGMP Bahasa Sunda serta untuk seluruh siswa yang sudah mengharumkan nama Kota Bandung di tingkat Provinsi,” kata Dani di Kabupaten Pangandaran, Jumat 2 Desember 2022.
Mengenalkan dan Melestarikan Budaya Sunda
Ajang ini, lanjut Dani, bisa lebih mengenalkan dan upaya melestarikan budaya sunda kepada generasi muda.
Para siswa yang diikutsertakan pada FTBI merupakan siswa terpilih yang telah mengikuti seleksi tingkat kota yang dilaksanakan pada September lalu.
Namun Dani berpesan untuk tidak cepat puas akan hasil tersebut, terus berkembang akan lebih baik.
“Semua kemenangan tidak instan, pasti ada proses. Jadi anak-anak ini punya waktu untuk mempersiapkan diri di lomba tingkat provinsi. Kami mendukung dengan penuh minat bakat siswa, tentu tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari keluarga dan lingkungan,” ujarnya.
Sebagai informasi, FTBI sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda.
Selain itu, sebagai media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaannya, FTBI melibatkan partisipasi para guru pendamping, pegiat bahasa daerah, dan pemerintah daerah. Festival ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan toleransi kebinekaan di Indonesia.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan, festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan akses bagi para partisipan sehingga nantinya akan semakin bangga menggunakan bahasa daerah.
“Ini merupakan paradigma yang harus kita dorong ke masyarakat,” kata Nadiem. (*/Nis)