BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Setelah beredarnya Kartu Tanda Pengenal (KTP) Nurdin di berbagai media sosial dan grup whatsapp, pihak keluarga atau istri dari Nurdin membantah bahwa suaminya melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar.
Pihak Polsek Kiaracondong juga membantah bawa warga di wilayahnya terduga pelaku bom bunuh diri. Pihaknya juga sempat melakukan video call dengan Nurdin untuk mengonfirmasi keberadaannya.
“Nurdin sendiri baru keluar dari penjara pada bulan Agustus lalu terkait jaringan teroris,” Kapolsek Kiaracondong, Kompol Deden Deni Kuswendi, Rabu (7/12/2022).
Istri Nurdin yang berinisial Y mengatakan saat ini Nurdin sedang berada di Kabupaten Subang untuk diberikan pembinaan dari Densus 88. Dirinya sangat terkejut ketika mendengar suaminya dikaitkan dengan peristiwa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar terjadi pada Rabu (7/12/2022) pagi. Hal ini membuat masyarakat sekitar panik akibat ledakan yang cukup keras dan menimbulkan korban jiwa. (ctk)