BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebagian masyarakat masih percaya bahwa memberikan kopi pada anak atau balita bisa cegah kejang saat demam. Terkadang, anak juga diberi satu hingga dua tetes kopi yang sebenarnya hanya untuk menunjukkan kebiasaan atau budaya.
Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS. tidak menyarankan anak-anak khususnya balita mengonsumsi kopi. Pasalnya, pencernaan anak sedang berkembang dan belum cukup mengenal makanan yang seharusnya disantap.
“Anak kecil minum susu, sudah jelas yang terbaik dan bergizi. Minum kopi nanti,” ujar Prof Ali.
Dilansir dari ANTARA pada Kamis (26/1/2023), ia menuturkan, kopi mengandung antioksidan dan bersifat diuretik yang konon dapat menyingkirkan bebatuan dalam tubuh, tetapi harus disertai asupan air putih.
Saat seseorang beranjak remaja, mereka dipersilahkan meminum kopi. Namun, terdapat risiko meningkatnya tekanan darah sesaat pada seseorang yang mengonsumsi kopi.
“Kalau anak-anak sampai kecanduan minum kopi maka kemungkinan tekanan darahnya naik secara gradual sampai dewasa. Nanti tiba-tiba dia sudah jadi penderita hipertensi,” tuturnya.
Dia menambahkan, setali tiga uang dengan kopi, herbal juga sebaiknya tak dulu diperkenalkan pada balita, mengingat belum ada penelitian yang mengujicobakan herbal tertentu pada anak. Kondisi ini, kata dia, seringkali menjadi acuan seseorang untuk mengatakan bahwa anak-anak jangan diperkenalkan dulu herbal.
Tapi kemudian pertanyaannya adalah apakah anak-anak kecil itu perlu minum kopi atau tidak. Di sini, jawaban singkatnya mungkin tidak. (ran)