BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kekalahan 1-2 oleh PSM Makassar masih membekas dalam benak Persib Bandung. Apalagi kekalahan itu diderita di depan pendukungnya sendiri.
Dalam laga itu, Persib Bandung sebenarnya unggul 1-0 pada babak pertama. Tapi pada babak kedua keadaan berbalik, PSM justru unggul dengan mencetak dua gol kemenangan.
Selain performa PSM yang memberikan perlawanan sengit, ada satu hal yang jadi sorotan. Persib Bandung tercatat tiga kali mendapat keputusan merugikan.
Keputusan itu adalah offside. Tiga serangan yang dilancarkan Persib harus gugur karena pemainnya dianggap dalam posisi offside.
Padahal dari tayangan pertandingan, terlihat jelas tiga serangan itu belum offside. Namun hakim garis mengangkat bendera tanda offside dan wasit utama meniupkan peluitnya. Akibatnya, serangan Persib buyar seketika.
Berkaca dari hal itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono memandang PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI sudah seharusnya memperbaiki kompetisi. Kualitas wasit perlu ditingkatkan lagi agar tak ada lagi tim yang dirugikan.
“Sampai saat ini kita semua masih melihat banyaknya kesalahan keputusan wasit, terutama soal offside dan onside,” kata Teddy, Rabu (15/2/2023).
Agar kualitas kompetisi membaik, ia juga menegaskan perlunya alat tambahan dalam pertandingan berupa teknologi. Yang dimaksud adalah video assistant referee (VAR).
Sementara itu, di luar jalannya laga, Teddy mengapresiasi sikap Bobotoh yang datang langsung ke Stadion Pakansari. Sebab mereka memberikan dukungan luar biasa bagi tim meski ‘numpang’ di Stadion Pakansari yang merupakan markas Persikabo 1973.
Teddy memandang Bobotoh menunjukkan sikap dewasa dalam pertandingan itu. Sepanjang laga mereka tidak melakukan tindakan ‘aneh’ yang bisa berujung merugikan ‘Maung Bandung’.
“Kekalahan dari PSM Makassar adalah hasil yang tidak kami harapkan. Kami mengapresiasi penonton yang bisa menyaksikan pertandingan dengan tertib sehingga tetap aman dan nyaman,” jelas Teddy. (ars)