BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Guru Besar Universitas Pasundan, Prof. Dr. Lia Mulyawati, M.Si menyampaikan bahwa menjadi guru besar tidak mudah, apalagi seorang wanita. Menurutnya, perlu niat dan manajerial yang tinggi karena akan menghadapi berbagai tugas.
“Sekarang saya telah dikukuhkan menjadi guru besar di Unpas yang merupakan menjadi kekuatan bagi lembaga untuk meningkatkan lebih lagi tentang keilmuan saya, memperkuat lembaga untuk lebih baik dan lebih unggul,” katanya, Rabu (22/2/2023).
Prof. Lia mengatakan ia bisa mencapai hingga titik sekarang adalah berkat support dari keluarga.
“Perlu mental yang kuat dan komitmen yang kuat untuk menghadapi semua kondisi yang tidak mudah seorang wanita jalankan. Kemudian, harus ada komitmen keluarga. Kalau sudah berkomitmen mengizinkan berarti harus ikut serta dalam support segalanya,” ujarnya.
“Saya melakukan itu, atas ijin anak-anak sehingga anak-anak support. Artinya tetap nomor satu adalah keluarga. Yang kedua, anak-anak mensupport, suami mensupport dan kalau tidak ada itu saya rasa agak sulit,” sambungnya.
Dia menyebut sebagai seorang wanita yang bisa menjalani peran ibu rumah tangga sekaligus menjadi guru besar harus ada komitmen.
Selain itu, tantangan yang paling besar ketika menjadi guru besar saat kompetensi dipertaruhkan dalam sebuah artikel yang diuji oleh reviewer-reviewer.
“Nah itu yang paling sulit, bagaimana kita buat sesuai dengan kondisi yang memang sudah terjadi,” ucapnya.
Prof. Lia berharap setelah dirinya dikukuhkan jadi guru besar dapat menjadi kekuatan bagi Unpas. Sehingga menjadi lebih baik dan unggul. (ran)