BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung gelar pemeriksaan hewan ternak terutama unggas yang masuk ke Kota Bandung. Hal itu untuk mencegah penyebaran flu burung,
“Hasilnya, alhamdulillah tidak ada unggas yang terjangkit flu burung,” ujar Kabid Pertenakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah, Kamis (23/3/2023).
Willy -sapaan akrabnya- mengatakan, pemeriksaan hewan ternak dilakukan terutama kepada unggas yang masuk ke Kota Bandung. Pemeriksaan dilakukan terhadap dokumen kelengkapan, kondisi ternak, serta rapid tes.
“Pemeriksaan dilakukan di Jalan Rajawali. Kami memeriksa 26 truk atau sekitar 43.000 ekor unggas yang diperiksa. Clear, tidak ada yang terindikasi flu burung baik dari hasil pemeriksaan secara organ atau pun rapid tes,” ujar Willy.
Selain upaya peningkatan kewaspadaan, kata Willy, pemeriksaan ini juga sesuai dengan Permentan No. 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya Di Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Unggas terutama ayam yang masuk ke Kota Bandung, kata Willy, berasal dari Priangan Timur seperti Tasikmalaya dan Ciamis. Kebutuhan di Kota Bandung mencapai 500 ribu ekor per hari. Sehingga upaya peningkatan kewaspadaan terus dilakukan.
Willy mengatakan, sampai saat ini tidak ditemukan kasus flu burung di Kota Bandung. Pihaknya pun terus melakukan vaksinasi ke pemilik unggas sebagai langkah pencegahan.
“Alhamdulillah enggak ada kasus. Kita rutin lakukan vaksinasi ke wilayah-wilayah. Saat ini sudah mendekati 1.000 ekor unggas yang sudah divaksin,” ungkapnya.
Flu Burung Tak Berpengaruh Terhadap Penjualan Daging Ayam
Disinggung kemungkinan flu burung ini berpengaruh terhadap penjualan daging ayam, Willy menyebut tidak ada sangkut pautnya.
Warga tidak terlalu khawatir, karena sudah mengetahui langkah antisipasi untuk mengonsumsi unggas yang benar.
“Jadi memasak daging ayam yang baik itu, yang jelas harus dimasak hingga matang. Sekarang Alhamdulillah di Jabar kasus dku burung terkendali.
Willy mengatakan, sekarang kecenderungan harga ayam mengalami kenaikan, bukan karena ada kasus flu burung. Namun karena harga pakan yang meningkat.
“Selain memeriksa ayam potong DKPP juga gencar vaksinasi ayam peliharaan. Dalam sebulan terakhir sudah 10 ribu ekor divaksin,” pungkasnya. (put)