BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ribuan rumah di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terendam banjir setinggi 50 cm hingga 1 meter pada Rabu (6/12/2023). Banjir luapan air sungai Citarum ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Ketinggian muka air banjir bahkan mencapai satu meter di Kampung Bojong Asih di RT 5 RW 4. Akibatnya, aktivitas warga terganggu oleh banjir yang mengepung wilayah mereka. Untuk keluar masuk perkampungan, mereka harus menerobos genangan air dengan cara berjalan kaki.
Warga yang hendak pergi bekerja pun mengaku terhambat dengan adanya banjir ini. Warga yang biasanya langsung menaiki sepeda motor dari rumahnya kini harus berjalan kaki terlebih dahulu.
“Motornya parkir di kantor desa yang terbebas dari kepungan banjir,” kata warga, Nazwa Dewi Amelia.
Sementara itu, banyak warga yang beranggapan bahwa dua buah polder air yakni Cipalasari 1 dan Cipalasari 2 yang berfungsi untuk menyerap air ketika banjir seperti saat ini dinilai belum mampu mengatasi persoalan yang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
“Kami berharap agar pemerintah Kabupaten Bandung menambah jumlah polder air di kawasan ini. Supaya banjir yang selalu datang di setiap hujan deras bisa diatasi secara optimal,” kata Tokoh Masyarakat Desa Dayeuhkolot, Saefuloh.
Diketahui, banjir yang melanda Desa Dayeuhkolot bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya banjir juga sempat mengepung ribuan rumah di wilayah ini pada Kamis (30/11/2023) pekan lalu. Namun sempat surut pada hari Sabtu (2/12/2023) siang.
Warga berharap penyelesaian banjir di Desa Dayeuhkolot bisa dilakukan oleh pemerintah dengan langkah yang konkret. Mengingat sejumlah program dan pembangunan proyek untuk mengatasi banjir yang sudah direalisasikan hingga kini belum bisa mengatasi persoalan tahunan ini. (ctk)