SYDNEY, WWW.PASJABAR.COM – Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, bersama Indonesia Business Council (IBC) Australia serta kantor perwakilan pemerintah RI di Australia menggelar diskusi mengenai peluang dan tantangan mendatangkan mahasiswa magang dari Indonesia ke Australia.
Diskusi ini dihadiri perwakilan dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney dan kantor perwakilan PT Garuda Indonesia Sydney.
Dilansir dari kemdikbud.go.id pada Sabtu (23/12/2023), menurut Atdikbud Najib, saat ini pemerintah Indonesia sudah mengirim ratusan mahasiswa sarjana dan vokasi untuk studi selama satu semester di Australia dengan beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Namun begitu, menurutnya banyak permitaan dari kampus di Indonesia untuk bisa mengirim mahasiswa praktek lapang atau magang ke Australia. Magang di Australia akan memberikan pembelajaran dan pengalaman internasional yang berarti bagi mahasiswa. Oleh karenanya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya diaspora pengusaha di Australia.
“Program Merdeka Belajar memberi kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk melakukan magang internasional, namun seringkali mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan tempat magang di luar negeri. Oleh karena itu, dukungan dari diaspora pengusaha di Australia maupun kantor perwakilan RI seperti KJRI, ITPC, IIPC, maupun kantor Garuda Indonesia di Sydney untuk menyediakan tempat magang sangatlah diharapkan,” tutur Najib.
Fasilitasi Mahasiswa Praktek Mengajar Internasional
Kantor Atdikbud KBRI Canberra sendiri, terang Najib, telah memfasilitasi mahasiswa dari fakultas pendidikan di Indonesia yang melakukan praktek mengajar internasional di sekolah Australia.
“Program magang internasional bukan hanya di perusahaan, bisa juga di kantor pemerintah, sekolah, maupun lembaga penelitian. Jadi kita sesuaikan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa dan kebutuhan pembelajaran dari kampus masing-masing,” jelas Najib.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat di Kota Sydney, masing-masing peserta yang hadir menyatakan dukungan penuhnya pada program magang internasional. Program ini merupakan salah satu implementasi dari Merdeka Belajar.
Seluruh kantor perwakilan RI di Sydney dan pimpinan IBC Australia siap membantu mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Australia. Baik di kantor perwakilan pemerintah RI maupun di perusahaan yang dimiliki oleh Diaspora Indonesia.
Kepala ITPC Sydney, Christhophorus Barutu, mengatakan siap menerima mahasiswa Indonesia yang ingin belajar mempromosikan produk-produk Indonesia di Australia. General Manager Garuda Indonesia di Sydney, Purwa Adi Gurnita mengatakan Garuda sudah merencanakan apa saja yang diperlukan jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Garuda Indonesia Sydney.
Sementara itu, Kepala IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo, mengatakan siap memfasilitasi jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin belajar. Serta terlibat dalam aktivitas promosi investasi di Australia.
Presiden IBC Australia, Josep Rustam, mengaku senang dengan adanya program magang internasional dan siap mensosialisasikan kepada para diaspora pengusaha yang tergabung dalam IBC Australia. Namun begitu, Josep juga mengingatkan agar dipelajari betul mengenai visa yang memungkinkan bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa melakukan magang di Australia.
“Jika perusahaan ingin menerima magang dari luar negeri, biasanya mereka akan diminta untuk menjadi sponsor. Hal ini perlu diperhatikan lagi bagaimana teknisnya. Jangan sampai juga hal ini menjadi sulit bagi kedua belah pihak,” tutupnya. (*/ran)