BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Guna melakukan pendekatan dan memberikan kemudahan kepada peserta pemilu, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Bandung Bayu Muhammad menjamin kelompok disabilitas, perempuan hamil dan kaum rentan dapat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024 secara aman dan nyaman.
Kelompok disabilitas, perempuan hamil dan kaum rentan masuk dalam indeks kerawanan sehingga harus mendapat perhatian khusus dari Bawaslu, bukan hanya hak suara mereka terpenuhi, tetapi akses gerak mereka ke TPS juga harus terjamin.
Maka dari itu, melalui sosialisasi pengawasan partisipatif yang dilakukan Bawaslu Kota Bandung bersama kelompok disabilitas, perempuan hamil dan kaum rentan di Kota Bandung. Bayu berharap mereka tidak sungkan untuk datang ke TPS.
“Kita sudah memetakan seluruh titik TPS. TPS harus memudahkan akses gerak. Kami sudah memantau, bagaimana akses pintu masuk dan keluar yang menggunakan alat bantu harus diperhatikan. Selain itu kami juga memastikan TPS jauh dari posko pemenangan peserta Pemilu, agar tidak mendapat intimidasi,” ujarnya.
Bayu mengutarakan, pihaknya juga telah meminta KPU untuk memastikan KPPS yang bertugas, salah satunya harus bisa menggunakan bahasa isyarat guna membantu disabilitas tuna wicara.
“Saat ini kami masih menunggu laporan dari KPU, mana saja yang masih kekurangan,” ucapnya.
Sejauh ini di Kota Bandung, sekitar 1.500 disabilitas sudah terdata. Walaupun diakuinya tidak menutup kemungkinan angka tersebut bertambah jelang pelaksanaan pencoblosan pada 14 Februari 2024 nanti.
“Untuk data, masih belum karena angka pasti ditenggat sampai 7 Februari. Tapi sekarang sudah ada 1.500-an. Jumlah ini bisa saja bertambah, jika ada yang punya penyakit bawaan dan kemudian kambuh dan harus pakai alat. Seperti kursi roda misalnya. Jadi kita terus inventarisir,” ujarnya.
Kota Bandung Siapkan 10 TPS Khusus
Bayu melanjutkan, KPU Kota Bandung telah merestui 10 TPS khusus pada Pemilu 2024. Di antaranya enam di lembaga pemasyarakatan (lapas), tiga di kampus dan satu di rumah sakit.
“Lapas Sukamiskin, Lapas Perempuan Kelas 2 A, Rutan Perempuan, Lapan Kebonwaru, Lapas Banceuy, di kampus yakni Politeknik NHI, Universitas Maranatha, Politeknik Manufaktur dan Rumah Sakit Santosa Kebonjati,” ujarnya.
Bayu menambahkan, TPS khusus yang berada di lapas dan rumah sakit terbilang rawan.
” Terlepas dari itu, dia memastikan Bawaslu Kota Bandung akan berupaya semaksimal mungkin dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar dan kondusif,” pungkasnya. (Budi Arif)