BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Program Pascasarjana Prodi Ilmu Sosial Universitas Pasundan atau Unpas mengadakan sidang terbuka untuk promosi doktor Ate Durangga, di Aula Pascasarjana Unpas, lantai 5, Jalan Sumatera 41 Bandung, Rabu (12/6/2024) siang.
Pada Sidang Terbuka Prodi Ilmu Sosial Kajian Utama Administrasi Publik tersebut diuji oleh beberapa penguji yakni Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si., Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. ASEAN.Eng., Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si., dan Prof. Dr. H. Benyamin Harits, M.S.
Ate Durangga membawakan sebuah disertasi dengan judul “Facilitative Leadership untuk Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Tasikmalaya”.
Pada disertasi karya miliknya, Ate menuliskan, bahwa Pemerintah Daerah dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kota wajib merencanakan, menyediakan ruang, bagi kegiatan sektor informal, diantaranya PKL.
Ia juga menuliskan bahwa paradigma penataan PKL adalah bukan dengan meniadakan keberadaan usaha kecil yang merupakan bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan.
Ditambahkan juga jika fokus penelitian yang dikaji oleh Ate, yakni untuk mengkaji dan menganalisa apa yang tepat untuk mengelola penataan PKL yang dilakukan oleh pemangku kepentingan yang terkait.
Ate mengatakan, hal yang menjadi alasan untuk pengambilan tema penelitian mengenai pedagang kaki lima ini karena dirinya pernah menjadi pedagang.
“Karena saya pernah menjadi pedagang kaki lima. Dulu saya melihat fenomena kejadian di kota saya Tasikmalaya, itu yang menjadi latar belakang untuk penelitian,” paparnya ketika ditemui.
Untuk metode penelitian yang dipakai Ate yakni melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus dan beberapa teknik pengumpulan data yang sah.
Kemudian dikemukakan hasil penelitian yang diperoleh Ate, tertulis dalam disertasinya, bahwa Ate atau peneliti menemukan temuan sosok Eksekutor, kemudian kondisi awal, serta desain kelembagaan.
Sidang pun berlanjut dengan pembacaan berita acara dari Ketua Sidang, dan Ate dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,42 yudisium sangat memuaskan. Ate juga merupakan lulusan ke-256 di Pascasarjana Unpas prodil Ilmu Sosial.
Ia juga berharap, agar pemerintah dapat memperhatikan pedagang kaki lima agar dapat setara dan tidak dibedakan.
“Perbaikan mungkin supaya pedagang kaki lima menjadi mandiri karena dalam pengertian berperang di jalan Allah. Mental mereka itu tidak mudah, kalau cari mudahnya seperti, bagaimana mengemis tapi pulang pakai kendaraan Avanza,” ujar Ate
“Nah disini perlunya pemerintah mremperhatikan pedagang kaki lima yang tadi mungkin kotor dan kumuh. Mental itu dipupuk supaya tidak seperti pengemis atau mencari belas kasihan,” tambahnya.
Ate juga mengatakan harapannya apat lebih baik karena selama ini saya mendapat kemudahan-kemudahan dan perlakuan yang baik. (han)