BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bakal calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi mulai melakukan pendekatan kepada warga di Wilayah cicadas, Kecamatan Cibeunying kidul, Kota Bandung.
Saat ke RW 10 Kampung Sukarasa, Kelurahan Cicadas, Kang Arfi menumpang becak. Kang Arfi meminta Ombi yang kini berusia 63 tahun untuk bertukar di tengah perjalanan. Kang Arfi mengayuh becak, sedangkan Ombi duduk di dalam becak.
Setelah itu, Ombi menyampaikan pengalamannya menjadi penumpang dari Kang Arfi.
“Tak menyangka (Kang Arfi minta bertukar). Beliau figur yang ramah,” ujarnya.
Ombi merupakan salah seorang dari sedikit warga Cicadas yang masih bekerja sebagai penarik becak. Dia tetap menekuni pekerjaannya karena tak punya pilihan lain.
“Mencari nafkah dengan menarik becak sudah 20 tahun,” ucapnya.
Setelah bergantian mengayuh becak dengan Ombi, Kang Arfi bertemu warga RW 10 Kelurahan Cicadas, kemudian menyosialisasikan program-programnya.
Di area lapangan kecil di tengah permukiman padat penduduk, warga sudah berkumpul menyambut kedatangan Kang Arfi yang berpasangan dengan Yena Iskandar Ma’soem pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandung 2024.
Sementara penggerak pemberdayaan masyarakat Kelurahan Cicadas, Agus Saefulloh mengutarakan sejumlah harapan dan aspirasi warga setempat, diantaranya, pengembangan usaha rakyat, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Agus mengatakan, banyak warga di Kelurahan Cicadas yang ahli di bidang pengeboran air tanah, konfeksi, serta percetakan. Namun, ahli-ahli itu masih terkendala dalam hal pembiayaan modal dan pemasaran usaha.
“Sebenarnya, selama ini, warga-warga itu sudah dapat mengakses pembiayan modal dari bank-bank milik pemerintah. Namun, bunga dari pembiayaan itu terlampau tinggi bagi warga tersebut,” katanya.
Warga Kelurahan Cicadas, kata Agus, juga berharap kepada pemimpin Kota Bandung periode berikutnya untuk makin menggencarkan pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Keinginan kelompok perempuan, ada fasilitasi dari pemerintah untuk produksi makanan ringan dan kue skala rumahan. Hasil produksi emak-emak nanti dikumpulkan dan dipasarkan di satu tempat semacam koperasi,” pungkasnya.
Merespons hal itu, Kang Arfi sepakat, pelaku usaha -terutama ultra mikro dan mikro- belum bisa mandiri di tahap awal. Dengan demikian, perlu program dari pemerintah untuk mendukung pelaku usaha mikro dan ultra mikro.
“Hal yang terpikirkan saat ini, kami memanfaatkan BUMD Kota Bandung serta BJB agar memberikan dukuangan kepada masyarakat yang merintis maupun menjalankan usaha mikro. Perihal BJB, Pemkot Bandung kan punya saham (BJB),” ujar Arfi.
Berkenaan dengan aspirasi perempuan, Kang Arfi optimistis, Teh Yena dapat memahami dengan sangat baik.
“Kami punya banyak program untuk perempuan. Selain pemberdayaan ekonomi, ada Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta), womenpreneur. Hal penting, ibu berdaya dalam ikut menopang keluarga,” imbuhnya.
Sesuai dari RW 10 Kelurahan Cicadas, Kang Arfi menyempatkan waktu berkunjung ke Pasar Jembar Cicadas. Kang Arfi tampak bercengkerama dengan para pedagang di pasar tersebut. (Arf)