BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Sosial Saifullah Yusuf melakukan kunjungan kerja ke posko utama penanganan gempa di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/9/2024), untuk meninjau langsung penyaluran bantuan bagi para korban.
Saifullah, didampingi Pj Bupati Bandung Barat Dickky Achmad Sidik beserta pejabat BPBD setempat, tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.
“Presiden punya atensi dan presiden terpilih Prabowo Subianto juga punya atensi besar tangani bencana seperti ini. Karena atensi ini, semua kekuatan bergerak yang disebut pilar sosial,” katanya mengawali sambutan penyerahan bantuan, dilansir dari Antara.
Sejak bencana tersebut, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai total Rp3,05 miliar, termasuk Rp2,9 miliar untuk penanganan bencana gempa dan Rp150 juta untuk santunan ahli waris serta korban luka.
Santunan diberikan kepada satu ahli waris korban meninggal dunia senilai Rp15 juta dan 27 korban luka, masing-masing menerima Rp5 juta.
Bantuan logistik juga telah disalurkan, meliputi tenda, kasur, selimut, dan paket makanan.
Totalnya, sebanyak 31 unit tenda serba guna, 131 tenda keluarga portable, serta lebih dari 2.000 paket makanan telah dikirimkan ke lokasi pengungsian.
Untuk menjaga keamanan peserta didik dan kelangsungan proses belajar mengajar,
Kemensos bersama Tim Shelter Tagana Indonesia telah mendirikan sekolah darurat di delapan lokasi yang terdampak.
Selain itu, dapur umum lapangan yang beroperasi sejak 19 September di Kecamatan Kertasari memproduksi 6.000 nasi bungkus per hari untuk memenuhi kebutuhan makanan penyintas.
Pemasangan instalasi listrik dan fasilitas sanitasi juga dilakukan untuk meningkatkan kondisi di lokasi pengungsian.
Dukungan psikososial bagi penyintas pun menjadi fokus, bertujuan mengurangi trauma pascabencana.
Hingga saat ini, para penyintas masih berada di tenda-tenda yang dilengkapi dengan fasilitas seperti lampu dan kipas angin.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan komitmennya untuk terus memantau dan mendukung pemulihan bagi warga yang terdampak gempa.
“Yang diharapkan oleh para korban ini adalah mempercepat perbaikan rumah mereka yang rusak akibat gempa. Itu menjadi fokus kami saat ini,” katanya.
Gempa yang dipicu Sesar Garut Selatan atau Garsela berkekuatan magnitudo 4,9 itu berdampak pada 30 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat dengan total warga terdampak mencapai 45.325 jiwa dari 11.681 KK.
Sebanyak 9.229 jiwa di antaranya mengungsi dan satu warga dinyatakan meninggal dunia. (han)