BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Gaza masih terpuruk dalam krisis kemanusiaan yang mendalam, terutama sejak Israel membombardir wilayah tersebut pada Oktober 2023.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 41.495 orang telah menjadi syahid selama lebih dari 11 bulan terakhir, dengan lebih dari separuh korban tewas merupakan anak-anak yang seharusnya sedang belajar di sekolah atau bermain dengan damai.
Situasi pengungsian pun tidak menawarkan banyak kelegaan, karena warga terus berjuang menghadapi trauma, kekurangan air bersih, pangan, serta minimnya fasilitas medis.
Di tengah krisis ini, Wakaf Salman tetap konsisten sebagai jembatan kebaikan bagi para donatur yang ingin membantu. Program “Dana Abadi untuk Palestina” yang digagas Wakaf Salman bertujuan memberikan bantuan berkelanjutan untuk Palestina, memastikan bahwa bantuan tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang.
Manager of Waqf Development Team Wakaf Salman, Ryan Faisal, menyatakan bahwa program ini dirancang agar donatur dapat terus meraih pahala yang bersifat jariyah.
“Ini adalah bentuk keberpihakan kita terhadap Palestina. Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan memiliki manfaat yang berkelanjutan,” jelasnya.
Bantuan Berkelanjutan
Bahkan sebelum tragedi Oktober 2023, Wakaf Salman telah aktif mendukung Palestina, termasuk dengan membangun Masjid Syekh Ajlin di Gaza. Bantuan yang disalurkan melalui program Dana Abadi untuk Palestina mencakup unit ambulans, air bersih, alat medis, dan kebutuhan pokok lainnya.
Untuk masyarakat yang ingin berkontribusi, Wakaf Salman mengajak untuk menyalurkan wakaf, sebagai bentuk kebaikan dan solidaritas terhadap saudara-saudara di Palestina.
“Bagi sahabat sekalian yang ingin berkontribusi untuk perjuangan saudara kita di Palestina, sahabat bisa menunaikan Wakaf dan Infak terbaiknya melalui website wakafsalman.or.id, atau
DM Instagram @wakafsalman.itb,” pungkasnya. (*/tiwi)