BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretariat Dewan (Sekwan) Kota Bandung lakukan perbaikan ruang Sidang Paripurna di gedung DPRD Kota Bandung.
Menurut Sekretaris DPRD Kota Bandung Salman Fauzi, yang didampingi Kepala Bagian (Kabag Umum) Jaja Nurjaman mengatakan rencana tersebut sebetulnya sudah lama, namun baru bisa dilaksanakan sekarang.
Jaja menjelaskan, kondisi ruang sidang paripurna DPRD Kota Bandung memang sudah lama memprihatinkan.
Semua berawal dari kondisi atap utama gedung yang bocor, setelah angin puting beling yang terjadi pada 2016 lalu. “Pasca puting beliung itu, atap di ruang sidang jadi bocor, plafon jadi rusak, ” kata Jaja.
Bahkan di beberapa titik ruang di ruang sidang, air bocor membasahi meja anggota dewan. “Karenanya kondisi ini sangat membuat para anggota dewan tidak nyaman,” tambahnya.
Ketidaknyamanan juga diakibatkan air hujan yang membasahi karpet sehingga karpet jadi menebar bau tidak sedap. Namun, karena keterbatasan anggaran, sehingga Setwan baru bisa melakukan renovasi tahun ini.
Renovasi yang dilakukan dengan pagu anggaran sebesar Rp2 milyar. Namun setelah dilakukan lelang, bisa diefesiensi hingga Rp1,7 milyar.
Renovasi yang dilakukan meliputi, mengganti karpet dengan parkit. Mengganti interior di belakang kursi pimpinan dan beberapa design interior lainnya. Pelaksanaan renovasi dimulai pada Oktober hingga Desember.
Menurut Jaja, jika memungkinkan dan disetujui, pihaknya berniat mengganti kursi tamu di ruang sidang paripurna. “Karena banyak kursi yang sudah rusak,” jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Jaja, sebelum renovasi ini, sudah dilakukan renovasi plafon di beberapa titik. “Tapi, ketika kita renovasi di satu titik, kebocoran pindah ke titik lainnya,” terang Jaja.
Ditemui di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan, memang terjadi kebocoran yang mengakibatkan ketidaknyamanan di ruang sidang paripurna.
“Ada kebocoran di atapnya, yang mengakibatkan kebocoran di ruang yang tepat berada di bawah ruang sidang,” katanya.
Beberapa ruang yang dimaksud adalah ruang pribadi anggota dewan, dan ruang fraksi. “Yang krusial untuk dibenahi adalah yang Dengan adanya perbaikan ini,” tuturnya. (put)