BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan menggelar acara Judicium 1 Tahun akademik 2019/2020 Pada Rabu (8/7/2020) yang dilaksanakan secara daring lewat zoom dan disiarkan secara langsung di akun channel Youtube Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan.
Acara yang diikuti oleh 49 mahasiswa FK Unpas ini pun juga turut menghadirkan para orang tua mahasiswa.
Dekan FK Unpas, Prof. Dr. Dedi Rachmadi, dr., Sp.A(K)., M. Kes. mengungkapkan bahwa latarbelakang kegiatan ini adalah sebagai evaluasi, di mana mahasiswa telah mengikuti proses belajar mengajar selama dua semester untuk melihat kemajuan apakah lulus atau remedial.
“Ada banyak ujian yang mahasiswa lewati, di mana sebelumnya mereka juga telah mengikuti tutorial dan post test kemudian mengikuti ujian dan hasilnya dibuat skor yang menentukan apakah mereka lulus atau tidak. Saya berharap ke depan mahasiswa akan semakin baik dalam mengikuti proses belajar mengajar juga dari sisi outcome akademik, sosial maupun kepribadiannya,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan FK Unpas, dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., M.H.Kes. menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah peninjauan apakah mahasiswa memiliki perubahan prilaku dan sikap selama berkuliah dari hal sederhana seperti mengatur waktu dan belajar ataupun bagaimana mereka merancang masa depan.
“Fakultas Kedokteran Unpas memberikan fasilitas dan sarana prasarana dengan dosen berkompeten yang diharapkan mampu menciptakan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas, yang bisa mengenal masyarakat di sekitarnya dan dapat mempelajari lingkungannya serta berpartisipasi memperbaiki dan berkontribusi bagi dunia kesehatan,” jelasnya.
Adapun, Wakil Dekan FK Unpas, dr. Trias Nugrahadi, Sp. KN (K). Menambahkan bahwa kegiatan judisium ini kegiatan akademik biasa tetapi menjadikan suatu momentum luar biasa karena telah melewati dua proses pembelajaran yaitu on site dan daring dan hal ini berimplikasi kepada bagaimana
khususnya Fakultas kedokteran dalam menjalakan proses belajar mengajar seperti, praktikum, alat peraga dan lain sebagainya yang membutuhkan usaha yang lebih banyak dan menguras tenaga di tengah pandemi COVID 19.
“Selama ini kita telah melakukan percepatan dari offline ke online sehingga judicium ini menjadi istimewa dan berbeda dari yang lain, disamping proses yang ada juga dalam Judicium ini kita mengundang orang tua mahasiswa, agar mereka tahu persis kesibukan mahasiswa dan bagaimana mahasiswa diasuh betul oleh para dokter dan dosen agar menjadi dokter yang hebat di masa depan,” terangnya.
Dalam judicium ini, fakultas pun turut memberikan apresiasi kepada grup tutorial terbaik, yang dibentuk sebagai cikal bakal profesi kedokteran ke depan. Di mana, lanjut Trias hal ini adalah ruang agar mahasiswa dapat saling menghargai satu sama lain, saling bertukar ilmu dan informasi sehingga di masa selanjutnya mereka akan menjadi dokter kesejawatan yang dapat mengimpelentasikan ilmu yang mereka miliki.
Salah satu mahasiswa FK Unpas M. Daffa Ghifari juga telah membuat inovasi dengan membentuk grup WA khusus untuk konsultasi kesehatan dengan menggabungkan ilmu lainnya, seperti psikologi. Adapun kini anggotanya berjumlah 500 anggota dengan 34 relawan narasumber untuk mengulas berbagai hal yang berkaitan dengan pandemi.
“Kami juga memiliki program Public healt empowerment, yakni sebuah program di mana mahasiswa mau memberdayakan diri dan menyadari serta melakukan tindakan secara nyata untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (Tan)