BANDUNG, PASJABAR.COM — Indonesia Marketing Association atau IMA Chapter Bandung mengadakan acara Seminar Nasional dan Pelantikan Pengurus IMA Chapter Bandung Masa Bakti 2019-2021 pada Selasa (9/4/2019) di hotel Aryaduta Jl. Sumatera No.51, Citarum, Bandung Jawa Barat
Tema yang diusung adalah “How to Make Bandung” Become the center of international destination and tourism for a sustain economic development.
Dalam acara ini, hadir pula Sekertaris Daerah kota Bandung, Ema Sumarna yang memberikan sambutan dan bersama-sama membuka acara. Untuk kemudian dilanjutkan dengan seminar nasional yang diisi oleh Founder IMA, Hemawan Kartajaya serta Pelaku Usaha dan Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia Jawa Barat, Agung Suryamal.
Presiden IMA Chapter Bandung, Dr.Lina Aulina mengungkapkan bahwa IMA Chapter Bandung sudah memiliki program yang akan dilaksanakan, seperti pengembangan organisasi IMA Bandung, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan serangkaian aktivitas sosialisasi program dan kegiatan IMA Bandung yang lebih masiv terhadap penguatan peran dan fungsi organisasi.
Kemudian berkaitan dengan rectruitmen asistensi pengurus dengan melibatkan berbagai kalangan dan lembaga, sehingga dapat menguatkan unsur kolaborasi dan sinergi. Begitu juga terkait pembinaan dan pengembangan SDM pengurus dan sebagainya.
“Mengenai partnership development, kami akan mengusung sprit Bandung Marketing Partnership yang inklusif, baik dengan kalangan dunia usaha, kalangan perguran tinggi, kalangan pemerintahan, dan kalangan masyarakat lainnya. Program partnership juga dilakukan dalam upaya memperkuat city branding dengan entitas pemerintah dan bisnis, begitu juga commodity branding,” ulasnya
Sementara itu, berkaitan dengan Academic Relation, penguatan konten keilmuan dan applied marketing. IMA Chapter Bandung juga akan membangun kemitraan dengan program-program studi pemasaran di berbagai kampus di Kota Bandung maupun daerah lainnya. Content-nya bisa menyangkut kurikulum, event-event, sertifikasi dan sebagainya.
“Berkaitan dengan Tourism. Kami berkeingan kuat agar IMA Bandung bisa menghadirkan portal digital tourism, destination analysis, branding destination hingga sampai ke Tourism Award,” jelasnya.
Untuk membangun kemitraan dengan UMKM, terutama dalam hal program-program penguatan pemasaran produk UMKM, IMA juga akan menyelenggarakan event-event promosi, event penguatan penetrasi pasar, branding product, dan sebagainya.
“Hasil sensus dunia usaha yang diselenggarakan 10 tahun sekali, di Kota Bandung ada 400 Ribu lebih unit usaha (perusahaan), dimana tidak kurang 333 Ribu diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil (UMK). Saya kira ini membutuhkan kita semua, melalui penguatan dari sisi marketing,” tandasnya.
Tidak hanya itu, akan dibangun pula international relationship dengan kalangan internasional.
“Fakta miris kita hari ini, meski perdagangan online tumbuh pesat, namun dari berbagai sumber yang saya dapatkan, lebih dari 80% adalah produk impor. Terkait fakta-fakta empiris itu, kita dari IMA Bandung akan berupaya mendorong penetrasi pemasaran produk lokal, tidak saja di dalam negeri namun juga melalui pemasaran internasional,” ulasnya.
IMA juga ingin membangun program kerja berbasi network and communication, melalui workshop, IMA Bandung Bulletin, jurnal-jurnal, festival-festival dan sebagainya
Disamping itu, karena era saat ini kompetensi harus terus ditingkatkan dan memenuhi standar, maka pihaknya juga akan mengembangkan program kerja berbasis sertifikasi. Program sertifikasi dibidang pemasaran ini secara spesifik akan membantu proses adaptasi kita saat ini dengan perubahan dinamika dan kecenderungan yang terjadi secara regional, nasional dan internasional.
Secara khusus IMA juga ingin memberikan perhatikan khusus dalam pembangunan yang berkelanjutan atau yang kita kenal dengan SDG’s (sustainable development goals). Secara khusus kami di kepengurusan IMA Bandung akan berkolaborasi dengan dengan berbagai kalangan yang juga memiliki concern pada perwujudan dan pencapaian SDG’s.
“Terakhir, yang tak kalah penting adalah program Youth Women Nitizen, melalui program-program terkait peran branding komonitas-komitas, pengembangan pasar usaha ibu rumah tangga, kolaborasi dengan kalangan milenial, dan sebagainya,” pungkas Lina.
Mengenai Indonesia Marketing Association (IMA) didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1996.Indonesia Marketing Association (IMA) adalah organisasi profesi yang terbuka dan mandiri.
Kegiatan- kegiatan Indonesia Marketing Association di tingkat pusat adalah Mengadakan pertemuan anggota, Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pemasaran, Menerbitkan informasi pemasaran, Menjalin jaringan dengan para pemasar diseluruh dunia, dan Menyelenggarakan kegiatan pemasaran lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Indonesia Marketing Association.
Asosiasi Pemasaran Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Indonesia Marketing Association (IMA) adalah organisasi yang fokus pada aktifitas pengembangan pemasaran sebagai profesi.
IMA melakukan berbagai kegiatan yang mencakup berbagai acara dan inisiatif intelektual yang berhubungan dengan penciptaan jenjang kerja, berbagai pengetahuan dan memperbaiki praktek-praktek pemasaran dengan konsep pemasaran keseluruh nusantara.
Berdiri pada tanggal 20 Mei 1996, IMA telah memiliki beberapa Chapter di seluruh Nusantara, IMA juga merupakan anggota pendiri dari Asia Marketing Federation (AMF) yang juga bagian dari World Marketing Association (WMA). (Tan)