BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Dibangun pada 1981,
Monumen Bandung Lautan Api menjadi tempat untuk memperingati peristiwa bersejarah, Bandung yang pernah menjadi lautan api pada 23 Maret 1946.
Dipimpin oleh Muhammad Toha, Sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar rumah mereka sendiri dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Hal ini dilakukan karena rakyat Bandung tidak rela jika tentara Sekutu menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Monumen yang terletak di Jalan BKR Kota Bandung ini juga menjadi pengingat akan besarnya kobaran api juang rakyat bandung melawan penjajah.
Monumen Bandung Lautan Api
Monumen Bandung Lautan Api dibangun untuk memperingati peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946, Kota Bandung yang pernah. dibumihanguskan.
Monumen yang terletak di Jalan BKR Kota Bandung ini memiliki tinggi 45 meter disertai 9 bidang sisi.
Memiliki warna kuning keemasan layaknya api yang membara diatasnya, hal ini berkaitan dengan sejarah kronologi Bandung lautan api yang mencerminkan pengorbanan dan perjuangan rakyat Bandung melawan penjajah.
Muhammad Toha
Muhammad Toha begitu lekat dengan Bandung Lautan Api, karena pada saat itu ia lah yang memimpin peristiwa tersebut.
Toha lahir pada tahun 1927 di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung dari pasangan Suganda dan Nariah.
Toha adalah komandan Barisan Rakjat Indonesia dan dikenal sebagai pemuda yang cerdas, disiplin dan disukai oleh teman-temannya.
Pada 11 Juli 1946, Toha gugur dalam kebakaran misi penghancuran gudang amunisi milik Tentara Sekutu bersama rekannya, saat jalan operasi ia tertembak.
Agar tidak membebani rekannya, Toha meledakkan dirinya dengan granat beserta gudang mesiu tersebut. (tiwi)