BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Paguyuban Pasundan menggelar acara Tasyakur Bini’mah Milangkala ke 107 Paguyuban Pasundan pada Senin (20/7/2020) di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung yang disiarkan langsung oleh channel youtube PASTV.
Acara ini dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M.Didi Turmudzi,M.Si., Sekertaris Jendral PB Paguyuban Pasundan Dr. H. Dedi Hadian M.M., Ketua YPT Pasundan Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si, Ketua YPDM Pasundan Dr. T Subarsyah dan para pengurus Paguyuban Pasundan.
Di samping itu turut bergabung secara virtual para pimpinan atau kepala daerah yakni Walikota Bandung Oded M. Danial, Wakil Gubernur Banten Andhika Hazrumy, Wakil Bupati Kabupaten Subang Agus Masykur Rosyadi, serta Cabang Paguyuban Pasundan di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat dan lainnya.
Dalam Tasyakur Bini’mah ini pun diisi oleh Pidato Ketua umum PB Paguyuban Pasundan, penyerahan APD dalam bentuk masker dan face shield sejumlah 5002 untuk PD Pasar Dirut Kota Bandung, cabang Paguyuban Pasundan Kabupaten dan Kota bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang serta Kepada fakultas dilingkungan YPT pasundan meliputi STKIP Pasundan Cimahi, STH Pasundan Sukabumi, STIE Pasundan Bandung serta ditutup dengan silaturahmi dengan pengurus komda dan cabang yang dilaksanakan secara virtual.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M.Didi Turmudzi,M.Si., menyampaikan bahwa suasana Milangkala Paguyuban Pasundan ke 107 ini ada dalam kondisi yang berbeda karena di tengan pandemi sehingga dilakukan dengan adaptasi kebiasaan baru yakni secara virtual.
“Milangkala ke 107 kali ini mengambil tema Nyoreang katukang, nyawang ka mangsa anu bakal datang dina adeg adeg Paguyuban Pasundan. Di mana kelahiran Paguyuban Pasundan pada tanggal 20 juli 1913 adalah sebuah tanda kembalinya kebangkitan semangat orang sunda setelah kerajaan padjajaran bubar, bagaimana orang sunda dan memperlihatkan perubahan sikap yang luar biasa untuk berjuang bersama-sama dan merintis serta melahirkan negara Indonesia,” tandasnya.
Prof Didi melanjutkan bahwa dengan visi terwujudnya masyarakat Indonesia yang memiliki harkat dan martabat serta visi memerangi kemiskinan dan kebodohan, Paguyuban Pasundan terus berkembang dan membangun tujuan lainnya untuk menjaga serta memelihara syiar Islam dan budaya sunda, di mana hal tersebut menjadi nilai dalam perjuangan.
“Kiprah Paguyuban Pasundan telah berlangsung sejak lama, pada tahun 1919 Paguyuban Pasundan mengangkat tujuan dalam bidang politik yakni mengakui hak-hak bangsa Indonesia, kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 Paguyuban Pasundan pun mendorong nonoman sunda untuk turut mendeklarasikan sumpah Pemuda dan pada tahun 1922 mendirikan lembaga pendidikan yang kala itu telah berkembang pesat dan disegani hingga kini,” ulasnya.
Saat ini Paguyuban Pasundan pun telah memiliki 118 sekolah, dan 4 Perguruan Tinggi yang berkembang dengan baik dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, salah satunya Universitas Pasundan yang mendapatkan peringkat ke 31dari 4700 PTS dn PTN se Indonesia dari Unirank.
“Mudah-mudahan milangkala ini menjadi titik awal kebangkitan Paguyuban Pasundan ke depan. Kita harus saling mengisi, semoga milangkala ini bisa menjadi ruang intropeksi diri sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk Paguyuban Pasundan,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Bandung Oded M Danial pun menyampaikan Selamat kepada Paguyuban Pasundan yang saat ini telah menjejaki tahun ke107 sejak berdirinya pada tahun 1913 sekaligus mengucapkan terimakasih atas bantuan 1000 Face shield untuk para pedagang di pasar yang diserahkan kepada PD Pasar Dirut Kota Bandung.
“Semoga di usia ke 107 Paguyuban Pasundan semakin matang dan maju khususnya dalam program pendidikan dan lewat pendidikannya dapat menjadi soko guru peradaban dunia dan senantiasa memberikan manfaat untuk masyarakat, dan terimakasih atas bantuan Face Shield yang diberikan,” ungkap Oded yang juga merupakan alumni Universitas Bandung. (Tan)