BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar Refleksi Akhir Tahun bertajuk “Bral Paturay Taun 2021, Bagéa Léngkah Taun 2022” pada Rabu (29/12/2021) secara virtual.
Acara ini disiarkan langsung oleh Youtube PASTV dan Live Streaming melalui aplikasi PASTV.CO.ID
Turut hadir Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan, serta pimpinan,dosen, guru dan karyawan di lingkungan YPT dan YPDM Pasundan.
Dalam sambutannya, Prof Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah momentum refleksi menuju awal yang baru di tahun 2022.
Prof Didi juga berkisah tentang perjalanannya dalam organisasi Paguyuban Pasundan selama kurang lebih 45 tahun.
“Tidak terasa saya membaca saya berpikir, saya memahami, menjalani, berjuang di Paguyuban Pasundan sejak tahun 1976 hingga saat ini 2021 yang berarti sudah 45 tahun. Di sini saya menemukan kesadaran dan mengalami perkembangan dalam banyak hal,” ujarnya.
Sebagai seorang organisatoris, sambung Prof Didi, nilai-nilai keagamaan ia aplikasikan dalam kehidupan organisasi serta sebagai upaya mengembangkan syiar Islam
Di tahun yang baru, Prof Didi pun mengajak pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan untuk kembali menguatkan iman dan ketakwaan dengan membina akal dan jiwa yang bersih, cinta kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada Al-Qur’an.
“Dengan hadirnya Prof Miftah sebagai narasumber Semoga memberikan motivasi dan dorongan kepada kita untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang tenang lebih damai dan menikmati kehidupan ini,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan ini, Prof. Dr KH Miftah Faridl, MA menyampaikan bahwa tahun baru adalah momentum untuk bermuhasabah atau berintrospeksi diri.
“Menuju tahun baru, saatnya kita untuk menilai apa kekurangan diri, kesombongan kita, sejauh apa ibadah yang kita lakukan, apa yang sudah kita perbuat agar ke depan bisa diperbaiki,” ucapnya.
Prof Miftah mengatakan bahwa waktu yang kita miliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena kita tidak tahu kapan kematian akan menghampiri.
Maka menurut dia, penting untuk bersegera melakukan hal-hal yang baik, karena ada sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, peluang sebelum sibuk dan hidup sebelum kematian.
“Mari dekatkan diri kepada Allah, rencanakan apa yang akan dilakukan, sadari kekurangan kita, siapkan bekal ke depan, optimalkan potensi. Harus diniatkan bahwa saya harus lebih baik, shaleh, berprestasi dan unggul, dengan tekad yang besar kita dapat mengisi hidup kita dengan kebaikan yang maksimal,” ujarnya.
Prof Miftah juga mengajak pengurus dan anggota PB Paguyuban Pasundan untuk meluruskan akidah dengan tetap membangun toleransi, menbina persaudaraan dan semangat gotong royong. (tiwi)