BANDUNG, PASJABAR.COM – Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. Eddy Jusuf, SP.M.Si, tegaskan pihaknya tidak akan menghentikan pelaksanaan KKN tematik Citarum Harum hingga kondisi Citarum bersih.
“Kami Bersama perguruan tinggi yang tergabung menjadi bagian di Citarum Harum akan terus melaksanakan KKN tematik CItarum Harum, hingga kondisi Citarum bersih kembali. Bisa satu tahun, dua tahun atau lebih,” ujar Edi dalam talkshow Radio Elsinta dengan tema Menebar Harmoni dan Sinergi merawat Alam, yang diselenggarakan Citarum Institute dan Unpas di Aula Pasca Sarjana, Unpas Jalan Sumatera 41, Kamis (10/1/2019).
Rektor Unpas, Prof Eddy Jusuf menyebutkan saat ini KKN tematik di Citarum, dilaksanakan dari mulai hulu sampai hilir.
“Sebetulnya bukan hanya saat ini kami Unpas dan kampus-kampus lain melakukan KKN tematik di Citarum, bahkan sebelum program Citarum Harum kami sudah melakukannya. Rekan-rekan kami di perguruan tinggi mulai dari sektor 1 sampai 22 sudah melakukan KKN tematik,” paparnya.
Edi menyebutkan sebagai salah satu warga yang pernah mengenal Citarum mengatakan jika Citarum pdata tahun 1980 kondisinya sangat bersih, bahkan bisa digunakan untuk berenang dan lainnya.
“Jadi sebetulnya bukan masyarakat di sepanjang sungai yang mencemari Citarum, namun justru menurut saya adalah insutri yang tidak bertanggungjawab yang membuat suangai akhirnya berwana hitam,” terangnya.
Dikatakan Edi saat ini salah satu upaya Unpas untuk membersihakn Citarum yakni dengan memberdayakan masyarakat.
“Bagaimana mengedukaai masyarakat dalam membuang sampah meskipun ada kontributor yang membuat Citarum kotor dan tidak bersih bukan masyarakat justru sektor 1 sampai 22 jarang sebetulnya ada rumah dibantaran sungainya. Jadi tidak signifikan dibandingkan industri yang membuat sungai hitam dan itu yg memproduksi sampah terbesar,” tegasnya.
Diskusi tersebut juga menghadirkan Rektor Unpar, Pius Suratman Kartasasmita,PhD, Psikolog Unpad, Brigjen TNI Dr Arief Budiarto, Ter Kodam III Let.Kol.Inf.Dr Hariansyah dan Agus Santoso dari Pegiat Muda.
Sedangkan salah satu [eserta diskusi Dr. Iyus Rustandi Wakil Ketua YPDM Paguyuban Pasundan mengatakan untuk mencari formula membersihkan Citarum yakni semua anak bangsa harus merasa berkepentingan dengan Citarum.
“Siapapun harus berkepentingan terhadap Citarum dan peduli, tetapi memang kepentingan ya berbeda -beda dan semua untuk kebersihan Citarum. Masyarakat, pemerintah, perusahaan. Dan jika emua merasa penting maka akan ada kepedulian untuk Citarum,” tuturnya.
Selain itu dikatakan Iyus perlu ada kesungguhan dalam penindakan terhadap pencemar lingkungan, “Jangan sampai kerannya dibuka lagi kalua ternyata ada yang ketahuan membuang limbah. Itu adalah sebuah konsekuensi dan komitmen di semua pihak agar tidak membuang limbah tidak ke sungai,” tegasnya. (tie)