BANDUNG, PASJABAR.COM — Termasuk salah satu proyek besar yang belum rampung, pembangunan Rumas Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung yang terletak di JL Kopo, pengerjaannya sudah 95 %.
“Ini salah satu proyek yang pembangunan nya sudah dilakukan bertahun-tahun, tapi masih belum selesai. Karenanya saya melakukan sidak,” ujar Walikota Bandung Oded M.Danial, kepada wartawan Rabu (9/1), kemarin.
Oded mengatakan, pembangunan ini seharusnya sudah selesai tahun lalu. Hanya saja, karena terkendala beberapa hal, ada perpanjangan hingga 50 hari.
“Saya ingin tahap dua ini selesai 14 Februari. Untuk tahap berikutnya mungkin kita lelang kembali,” kata Oded.
Setelah selesai tahap ini, lanjut Oded, lalu akan dilakukan lelang untuk pengerjaan finising dan penyediaan alat kesehatan.
“Muda-mudahan Juni atau Juli tahun ini, sudah bisa beroperasi,” terang Oded.
Oded berharap, setelah nanti rampungnya RSKIA itu menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Tentu sebagai pemerintah mempunyai tugas pelayanan publik yang maksimal. Bisa membantu kepada masyarakat lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore mengungkapkan, sampai saat ini pembangunan RSKIA tahap 2 sudah mencapai 98 persen. Pembangunan tahap 2 di antaranya meliputi arsitektur, konstruksi, dan instalasi kelistrikan dan mekanikal. Jaringan instalasi gas medis wajib sesuai standar rumah sakit. Termasuk pemasangan pendingin udara khusus antibakteri.
Sedangkan untuk tahap 3 akan menyelesaikan beberapa bagian. “Sampai hari ini sudah 98 persen tahap dua. Masih ada pembiayaan di tahap tiga, seperti lantai, finishing depan, membran dan taman,” ujarnya.
Taat mengungkapkan, pelaksanaan pembangunan tahap 3 sekitar pertengahan Februari atau Maret.
“Kita terus berjalan berjalan, sehingga Juni sudah bisa selesai tinggal uji coba dalam hal IT. Target Juli harus beroperasi,”harapnya.
Segi fasilitas, menurut Taat yang paling spesial dan menggocek anggaran cukup banyak yakni membangun ruangan operasi atau OK (Operatie Kamer).
“Ruang yang canggih itu OK. Salah satu andalan karena tata udaranya kita pilih yang steril dan berkelas. Itu cukup mahal karena menguras 20 persen dari total anggaran,” katanya.
RSKIA akan memiliki sekitar 500 kamar. Sebanyak 25 kamar Poli, disiapkan tempat tidur sebanyak 68 untuk kelas (1), 136 untuk kelas (2), 144 bagi kelas (3), serta President Suite, Junior Suite, VVIP, VIP sebanyak 30 tempat tidur. Namun menurut Taat, pada tahap awal jumlah yang dapat diisi sekitar 150-200 kamar.
Sedangkan di segi sumber daya manusia (SDM), Taat mengaku secara bertahap akan membuka rekrutmen untuk berlangsungnya pelayanan.
“Proses rekrutmen SDM mulai dari dokter spesialis, bidan dan perawat, itu akan kita kaji dulu,” tuturnya.
Perlu diketahui, RSKIA Kopo akan melengkapi kebutuhan layanan kesehatan warga Kota Bandung yang lebih unggul. RSKIA memiliki luas bangunan keseluruhan sekitar 47.000 meter persegi dengan 13 lantai dan 2 basement.
RSKIA Kopo juga akan melengkapi sarana perawatan intensif dengan 44 tempat tidur untuk ICU, HCU, NICU, PICU, 35 tempat tidur untuk IGD, 30 tempat tidur kamar bersalin, serta 45 tempat tidur Perinatologi. (put)