PHNOM PENH, WWW.PASJABAR.COM– Dalam pertemuan hangat antara Duta Besar Republik Indonesia (RI) dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, di Phonm Penh, Rabu (10/1/2024), keduanya secara tegas mengakui potensi luar biasa dan semangat yang berkobar di kalangan generasi muda, menjadi kekuatan pendorong dalam membangun masa depan kedua negara.
Hun Manet, yang memimpin Kamboja sejak Agustus 2023 sebagai salah satu pemimpin termuda, telah mencapai pencapaian signifikan dalam menggarisbawahi pembangunan ekonomi negaranya.
Dalam pertemuan dengan Duta Besar Santo Darmosumarto, Manet mendukung rencana pertemuan antara pebisnis muda dari Indonesia dan Kamboja.
“Saya ingin menciptakan sebanyak mungkin kesempatan bagi generasi muda kedua negara untuk bertemu, termasuk para pengusaha muda,” ungkap Santo kepada Hun Manet.
Dalam menghadapi momentum peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja, keduanya sepakat bahwa momen tersebut harus diisi dengan kegiatan bermakna yang memberikan manfaat konkret bagi masyarakat kedua negara.
Hun Manet juga menyoroti peran ASEAN, berharap agar ASEAN tetap menjadi nahkoda dalam menyelesaikan berbagai masalah kawasan. Ia mengacu pada Indonesia sebagai contoh yang patut diikuti oleh negara-negara anggota.
“Setiap negara harus terus melaju cepat jika tak ingin ketinggalan,” ungkap Hun Manet, menegaskan pentingnya pembangunan di negara-negara ASEAN. Duta Besar Santo menanggapi dengan perumpamaan dari Presiden Jokowi, bahwa membangun negara layaknya mengayuh sepeda, dan melambat berarti risiko terjatuh.
Kedua pemimpin ini berharap bahwa setelah pertemuan berhasil, generasi muda dari kedua negara dapat melangkah maju dengan ide-ide segar dan semangat baru, memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi kedua negara. (*/tiwi)