BANDUNG, PASJABAR.COM — DPRD Kota Bandung tidak setuju dengan rencana pemerintah pusat yang akan memindahkan semua rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Rencana pemindahan tersebut dinilai dewan bisa mematikan perekonomian warga sekitar Bandara Husein dan pariwisata kota Bandung.
Menurut anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Uung Tanoewidjaja, memindahkan semua kegiatan operasional penerbangan baik domestik maupun internasional ke Kertajati secara pribadi dirinya kurang setuju. ” Ada beberapa hal yang perlu di catat untuk memindahkan bandara tersebut, seperti sarana transportasi, selama ini Bandara Husein mudah di tempuh, Seharusnya Kertajati sama,” Kata Uung Jumat (22/2/2019).
Uung menegaskan, saat ini akses cepat menuju Bandara Kertajati hanya melalui tol Cipali. Idealnya setiap 30 menit sekali ada sarana transportasi dari Kertajati menuju Kota Bandung seperti di Kota Medan dan Jakarta, baik melalui kereta atau bus shuttle.
Faktor lain, lanjut Uung, pemindahan ini akan berdampak pada ekonomi rakyat, terutama masyarakat sekitar Bandara Husein dan kota Bandung. Selama ini, masyarakat kota Bandung sudah terbiasa menggunakan Bandara Husein untuk bepergian, bisnis, bekerja dan wisata.
Sektor pariwisata juga akan berdampak, wisatawan domestik maupun luar negeri sudah nyaman melalui Bandara Husein. ” Wisatawan lebih nyaman dari Bandara Husein, sebab bisa langsung berada di Kota Bandung, daripada harus menempuh jarak jauh lagi dari Kertajati ke Bandung, ” jelas Uung.
Sebagai anggota dewan, Uung mengingatkan pemerintah pusat agar mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, atau bisa memindahkan penerbangan internasional terlebih dahulu ke Kertajati tetapi penerbangan domestik tetap di Husein,” pungkasnya.
Rencana pemindahan semua rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati, di wacanakan presiden Joko Widodo, saat debat Capres kedua beberapa waktu lalu.(put)