PASJABAR

BANDUNG, PASJABAR.COM — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan salah satu penyebab jebolnya tanggul sungai Cijambe, dan mengakibatkan satu sekolah yakni SDN 106 Ajitunggal Cijambe terjebak banjir, dikarenakan buruknya drainase di daerah tersebut.

Akibat banjir bandang tersebut, siswa SDN 106 Ajitunggal Cijambe sempat terisolir, hingga akhirnya warga melakukan evakuasi dengan sangat dramatis.

Sutopo, dalam situs Instagram pribadi miliknya @sutopopurwo. “Evakuasi warga terus dilakukan dari banjir di Kelurahan Pasir Endah Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung. Bandung yang dulu asri dan aman banjir, saat ini menjadi daerah rentan banjir. Saat hujan deras jalan berubah jadi sungai karena buruknya drainase dan berkurangnya kawasan resapan air,” tulisnya.

Ia menyebutkan, fenomena ini juga meluas. Banjir terjadi di dataran tinggi seperti Kota Bandung, Cimahi, Pengalengan, Semarang, Wonosobo dan lainnya.

“Kita harus berani, tegas dan komitmen menata ulang tata ruang dengan mengedepankan lingkungan. Kawasan resapan air yang berubah menjadi permukiman telah menyebabkan banjir makin meluas.”

“Kita jaga alam, alam jaga kita. Itu tagline yang pas untuk kembali meredefinisi ulang pembangunan kita,” tulis Sutopo.

Sementara itu polisi lansung memberi garis police line, agar tidak ada warga yang mendekati lokasi kejadian banjir bandang khususnya SDN 106 Ajitunggal Cijambe, Kota Bandung.

Lumpur masih terlihat berserakan di area pelataran dan ruang kelas tersebut, ketika banjir bandang menerjang sekolah yang masih dipernuhi siswa SDN 106 Ajitunggal Cijambe, Kota Bandung. (tie)