PASJABAR

BANDUNG, PASJABAR.COM — Taman-taman di Kota Bandung kini banyak yang terlihat rusak karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara fasilitas umum.

“Banyak anak-anak yang menggunakan taman-taman untuk arena skateboard. Padahal untuk skateboard, kita sudah siapkan fasilitas di dekat taman Jomblo,” ujar Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Iwan Sugiono, kemarin.

Iwan mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan warga yang bermain skateboard sembarangan. Namun, peringatan itu tidak berdampak.

“Paling mereka sehari dua hari berhenti, lama-lama ya balik lagi main skateboard di taman inklusi,” kata Iwan.

Karena mereka bermain seenaknya, lanjut Iwan, jadi banyak ornamen taman yang rusak.

Selain aktivitas orang-orang yang bermain skateboard, kerusakan taman juga lantaran adanya aksi vandalisme, dan pencurian. “Banyak besi-besi, pagar, lampu yang dicuri warga,” tambah Iwan.

Padahal, lanjut Iwan, hampir disetiap taman sudah dipasang CCTV. Namun, itu tidak menyurutkan niat para pencuri untuk melakukan tindak kejahatan.

Untuk memperbaiki dan merawat  taman di Kota Bandung, DPKP3 menyiapkan anggaran setidaknya sebesar Rp38 milyar.

Menurut Iwan, anggaran tersebut digunakan untuk gaji pegawai harian lepas (PHL) Rp12 milyar, perawatan  29 taman tematik dan taman kewilayahan sebesar Rpw milyar, untuk revitalisasi taman tegalega Rp12 milyar, pembibitan Rp1,2 milyar penghijauan Rp 1,3 milyar.

“Untuk PHL, kita upayakan memberi gaji sesuai dengan UMK, karena tugas mereka berat,” kata Iwan.

Para PHL itu, harus memelihara taman, median jalan dan jalur hijau jalan.  “Kalau tidak kita rawat, maka dalam sehari dua hari kondisi akan berubah. Terlebih sekaran kan musim ujan, jadi banyak gulma dan hama,” terangnya.

Yang jelas, meskipun dengan anggaran terbatas Iwan, berusaha agar kondisi taman tetap terawat. Mengingat untuk membangun taman dibutuhkanbiaya yang tidak sedikit.

“Karenanya, kami menghimbau wara untuk mau menjaga sarana dan prasarana umum. Agar tidak perlu ada lagi perbaikan kerusakan yang diakibatkan tangan-tangan jahil manusia,” pungkasnya. (put)

‎