BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung akan memulangkan dengan paksa jika ada pendatang yang tidak membawa identitas seperti KTP atau surat keterangan.
“Kita akan lakukan pendataan penduduk pendatang dan langsung eksekusi. Jadi kita ditanya dulu ya, kalau untuk yang tinggal atau kerja 6 bulan kedepan mereka harus segera mengurus surat kepindahan nanti dari Disduk diberi formulir surat keterangan tinggal sementara (STKS),” jelas Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Siti Wahyuni di Bandung menjawab taman Sejarah, Kamis (23/5/2019).
“Kalau yang hanya beberapa hari tidak harus ya, tapi bagi yang tidak membawa KTP akan langsung kami suruh pulang lagi,” tegasnya.
Itu dilakukan, kata Siti agar arus urbanisasi pasca lebaran tidak terkendali, serta maksud dan tujuan para pendatangpun menjadi jelas tidak malah nantinya merepotkan Pemkot Bandung.
“Tahun kemarin pun kita tegas, ada dua orang yang kita pulang kan karena tidak bawa identitas,” jelasnya lagi.
Masih kata Siti, hingga bulan April kemarin warga pendatang terdata sebanyak 3600 pendatang sedang yang keluar Bandung sebanyak 2900 orang.
Sebagian sudah membuat surat keterangan pindah dan akan disisir lagi pada operasi simpati pada tanggal 31 Mei 2019.
“Dilakukan di tiga titik yakni terminal Leuwi panjang, Cicaheum, dan stasiun Kiaracondong,” terangnya.
Siti kembali menghimbau agar para pendatang ke kota Bandung membawa identitas diri. “Bandung selalu menjadi daya tarik pendatang selain untuk usaha, tempat pendidikan favorit pun ada di Bandung, sehingga kita pun akan melalukan penyisiran ke kos-kost an ya,” paparnya.
Pendataan itu bukan hanya dilakukan pada warga negara Indonesia (WNA)tetapi juga pada warga negara asing (WNI). Untuk WNA lanjut dia akan diberikan surat keterangan tempat tinggal sementara.
“Karena biasanya mereka disini dengan alasan kerja ya, jadi mereka juga harus ada identitasnya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu Siti pun menyarankan agar disaat arus mudik dan balik ini bagi warga Bandung jangan memaksakan membawa sodara ke Bandung tanpa ada tujuan yang jelas.
Sementara itu ditambahkan Sekertaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyarankan agar operasi simpati dilakukan pada hari Sabtu (8/6/2019) jangan di hari Senin (10/6/2019).
“Kalau hari Senin sudah biasa itu sudah masuk orang kerja tapi kalau Sabtu nya kan masih bisa dilihat dia itu punya tujuan atau tidak,” saran Ema. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - KPU Kota Bandung gencar melakukan sosialisasi Pilkada Serentak 2024 untuk meningkatkan partisipasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak melempar pujian terhadap Borneo FC. Tim asal…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pemenang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lima hari menjelang Pemilukada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat terus…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan harapannya agar West Java Energy…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung dihadapkan pada masalah serius jelang laga kontra Borneo FC dalam…