BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tempat penjualan hewan kurban sudah mulai bermunculan jelang Idul Adha ini. Salah satunya adalah Pasar Domba Sapi Antapani di Kota Bandung.
Di sini mampu menampung hewan kurban hingga 800 domba dan 120 sapi. Geliat konsumen untuk membeli pun sudah terlihat sejak pasar itu dibuka pada pekan lalu. Sekitar 150 domba dan 40 sapi sudah terjual.
Selain menjual hewan kurban berkualitas, di tempat ini ternyata memiliki keunikan tersendiri. Hewan kurbannya dirawat bak perawatan di salon.
Salah satu yang wajib dilakukan adalah memandikan domba dan sapi. Tujuannya untuk menjaga hewan kurban tersebut bersih. Itu juga sekaligus untuk menjaga kesehatannya.
Dimandikannya hewan kurban itu juga untuk mencegah stres. Sebab, hewan kurban itu biasanya menempuh perjalanan jauh sebelum ditempatkan di lokasi. Setelah dimandikan, biasanya hewan kurban itu akan menjadi lebih segar.
Ada juga domba yang bulunya dicukur karena terlalu lebat. Tapi, beberapa domba ada yang tidak dicukur.
Dari berbagai perawatan yang dilakukan, memijat hewan kurban jadi yang paling istimewa. Tapi, pemijatan hanya dilakukan untuk jenis domba Garut. Itu karena domba Garut adalah domba untuk ketangkasan yang biasanya sejak kecil selalu dipijat agar tubuhnya prima.
“Kalau jenis domba Garut biasanya memang agak ogo (manja), harus dipijat tiap hari. Kalau enggak dipijat, biasanya nafsu makannya berkurang,” kata Owner Pasar Sapi Domba Antapani Thoqir Busthun.
Domba garut juga harus diolesi minyak kemiri pada bagian tanduknya. Hal ini bertujuan agar domba tampak lebih ‘tampan’ dan gagah. Sehingga, tanduk sang domba akan lebih kinclong, ibarat rambut pria memakai minyak rambut.
Perawatan unik juga dilakukan untuk sapi. Setiap saat, diharuskan ada musik atau lagu yang diputar. Sehingga, tak heran di lokasi selalu ada lagu yang diputar dengan volume cukup kencang. Tujuannya agar semua sapi di sana bisa mendengarkan lagu.
“Sapi biasanya kalau ada musik lebih tenang, jadi enggak gampang stres. Kalau musiknya mah apa aja, enggak harus yang tertentu,” ucap Thoriq.
Sementara di luar perawatan itu, ada berbagai perawatan lain yang dilakukan terhadap hewan-hewan kurban tersebut. Pakan harus dijaga dan berkualitas, kebersihan kandang harus terjamin, hingga pemberian jamu khusus jika ada yang sakit.
Di tempat ini, biasanya pembeli membawa langsung hewan kurban yang dibelinya. Tapi, pengelola pasar siap merawat hewan kurban konsumen jika ingin dititip lebih dulu. Tidak ada biaya tambahan jika hewan kurban dititip.
Tapi, jika anda membeli hewan kurban di sana, sebaiknya dititip lebih dulu dan baru dibawa maksimal H-2 sebelum Idul Adha. Sebab, perawatan di sana dilakukan para peternak yang sudah terlatih. Sehingga, bobot hewan kurban tidak akan turun, bahkan bisa bertambah.
Sedangkan jika langsung dibawa pulang, apalagi jika Idul Adha masih lama, hewan kurban bisa stres atau bahkan sakit. Apalagi jika dirawat oleh orang yang kurang terlatih. Bisa-bisa bobot hewan kurban itu justru turun saat akan disembelih nanti. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…