BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tari klasik Sundan saat ini memang sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda, banyaknya budaya modern membuat tari klasik Sunda terkontaminasi budaya modern.
Oleh karenanya, Yayasan Citra Kusuma Sunda menggelar Sarasehan Seminar dan Workshop Teknik Tari Sunda Klasik Putri, yang dilaksanakan di Aula Djundjunan Paguyuban Pasundan Lantai 5, Bandung, Rabu (31/7/2019).
“Kegiatan ini sebagai salah satu acara untuk mengenang Rd. Tjetje Somantri dan Tb. Oemay Martakusuma sebagai dua tokoh dalam tari dan juga Budaya Sunda, sehingga tari klasik di Jawa Barat bisa kembali tumbuh dan berkembang,” ujar Ketua Panitia Eka Pusaka Dharma yang ditemui di sela acara.
Diungkapkan Eka, sarasehan itu pun membahas berbagai tari klasik sunda yang dipaparkan oleh Irawati Durban, Indrawati Lukman dan Prof Endang Caturwati.
“Mereka akan memaparkan bagaimana tari klasik Sunda yang sebetulnya. Dan ini diharapkan bisa dikembangkan di sekolah -sekolah seperti di Paguyuban Pasundan,” terangnya.
Sarasehan tersebut diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan seperti guru – guru di sekolah, praktisi dan sanggar tari.
“Ini sebagai upaya kita melestarikan tari klasik Sunda dan menjaga keasliannya dan beberapa pembicara tersebut merupakan para ahli tari klasik yang mengetahui betul apa saja dan bagaimana tari klasik itu,” tuturnya.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof Didi Turmudzi dan Kadisdik Jabar Dewi Sartika. (tie)