BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tahun depan Intitut Teknologi Bandung (ITB) akan mengganti rektornya, hal itu lantaran jabatan Rektor sudah habis. Untuk memilih rektor baru, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB menggelar pendaftaran untuk pemilihan rektor periode 2020-2025 yang mulai dibuka pada tanggal 5 Agustus-30 Agustus 2019 ini.
Ketua Mejelis Wali Amanat ITB, Ir. Yani Paniagoro, MM dalam konferensi pers di Gedung Annex ITB lantai 3, Jalan Taman Sari No 64 Bandung pada Selasa(6/8/2019).
Ia mengungkapkan, pemilihan rektor telah diatur statuta ITB PP no.65 thn 2013:Statuta ITB sebagai salah sati PTNBH, bahwa pemilihan rektor berikutnya sudah harus dimulai paling lambat tiga bulan sebelum akhir masa bakti tersebut dan sudah dilantik paling lambat tiga bulan setelah terpilih.
“Untuk proses pendaftaran yang berlangsung pada bulan Agustus bertempat di Sekertariat MWA, gedung BPI Jl. Dipati Ukur no 5 Bandung untuk selanjutnya diproses seleksi, diverifikasi, dan pemilihan akan kami mulai pada 2 September 2019 mendatang dengan target bahwa rektor sudah terpilih pada tanggal 29 November 2019,” terangnya.
Yani mengatakan, bahwa pada periode kepemimpinan rektor saat ini yaitu Prof.Dr.Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, telah banyak meraih kemajuan, dalam lingkup akademik baik aktualisasi kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan perkembangan global maupun non akademik, termasuk pengembangan kampus di lokasi lain yaitu Jatinangor, dan Cirebon. Adapun gagasan lokasi kampus di Walini yang sudah dimulai sejak tahun 2010.
Meski demikian, konsep multi kampus ini tidak dimaksudkan hanya sekedar memperluas lahan kampus ITB, namun yang lebih penting lagi adalah mendekatkan keberadaan upaya ITB dengan masyarakat, sehingga makin mudah bagi masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan yang bermutu.
“Untuk kepemimpinan ITB ke depan, ITB memberi perhatian serius pada perkembangan global, khususnya era industri 4.0 yang harus kita antisipasi secara proaktif dan serius, agar kita tetap dapat berkontribusi dan memanfaatkannya, demi kemajuan dan keutuhan NKRI,” tandasnya.
Ke depannya, tambah Yeni, ITB akan semakin banyak menghadapi tantangan yang dihadapi seperti perkembangan ilmu dan teknologi yang demikian cepat, makin pendeknya siklus teknologi, makin gencarnya penetrasi teknologi di kehidupan sehari-hari, dan juga ekonomi global yang tidak bisa kita abaikan, karena turut menentukan kondisi lndonesia.
“Berbagai fenomena yang ada tentunya secara langsung akan menjadi tantangan bagi pimpinan ITB berikutnya. Untuk itu, MWA ITB sangat serius mencari dan mendukung warga yang terbaik memimpin ITB ke depan. Siapapun, darimanapun, bagaimanapun, tidak kita permasalahkan. Asas kebinekaan sudah menjadi pegangan kita, mencari pemimpin yang terbaik untuk ITB, untuk bangsa dan negara, tanah air Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekertaris Eksekutif Majelis Wali Amanat ITB, Prof. Dr. Ir. Berhard Sitohang mengungkapkan bahwa ada beberapa kriteria kompetensi seperti memiliki integritas, yang ditunjukkan dengan Kesesuaian antara nilai-nilai yang dianut dengan perilaku dan ucapan, Teguh dalam kejujuran dan etika kerja, Berperilaku adil, mengedepankan toleransi dan Nonpartisan, bukan pengurus atau anggota suatu partai politik dan afiliasinya, serta Organisasi Masyarakat yang tidak berasaskan pancasila.
“Selain itu juga memiliki Komitmen, yang ditunjukkan dengan bekerja dengan penuh tanggung jawab, Bekerja dengan cara yang terbaik serta Mengutamakan tugas-tugas dan kepentingan ITB serta Bekerja dengan semangat dan sepenuh hati,” ulas Benhard.
Disamping itu diperlukan juga sosok Kepemimpinan, yang ditunjukkan dengan Memiliki visi dan perspektif global tentang Perguruan Tinggi, dan mampu mentranformasi peran dan potensi modal insani (modal intelektual, modal kredibilitas, serta modal sosial) dari warga Institut, untuk meraih visi dan melaksanakan misi ITB.
“Disamping itu, kemampuan Manajerial dan Administrator, yang ditunjukkan dengan Mampu mengelola perubahan dan konflik, baik yang terjadi dilingkungan ITB, maupun dengan pihak luar. Terampil mengelola potensi-potensi modal insani dan modal sosial Warga Institut serta penggunaan sumber daya ITB secara efisien dan efektif dan Mampu menterjemahkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan MWA dan SA, menjadi prioritas dan program,” pungkas Benhard.
Pemilihan rektor kali ini tentu menjadi momentum yang emosional bagi ITB mengingat tepat 100 tahun berdirinya ITB sejak tahun 1920. Sehingga diharapakan rektor kedepan akan membawa ITB semakin maju dan menetaskan lulusan yang berkualitas dan berperan untuk bangsa dan negara. (Tan)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…