BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota Bandung saat ini belum memiliki nama untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang awalnya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) menjadi
“Awalnya, pembangunan rumah sakit di kawasan Kopo ini, memang bertujuan untuk memindahkan RSKIA yang sebelumnya ada di Astana Anyar,” ujar Dirut RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore.
Namun, karena RSKIA membutuhkan dokter spesialis pendukung, seperti dokter mata, dokter ahli penyakit dalam, dokter bedah dan lain-lain. Sehingga Pemkot Bandung mempertimbangkan untuk menggabungkan antara RSKIA dengan RSUD.
“Yang jelas, fasilitas RSKIA di sini lebih lengkap dibandingkan dengan yang di Astana Anyar.
Sebagai tahap awal, Pemkot Bandung akan mengajukan RSUD untuk kelas C. Untuk setahap demi setahap fasilitas ditingkatkan, sehingga bisa naik kelas.
Dengan memiliki banyak fasilitas kesehatan, Taat mengatakan bisa melayani warga Kota Bandung dengan lebih maksimal.
“Harapannya, warga Kota Bandung memiliki lebih banyak pilihan, sebagai pelayanan kesehatan,” tambah Taat.
Namun, ketika penggabungan apakah nama RSKIA akan tetap ada atau tidak, kami belum memutuskan,” katanya.
Disinggung mengenai akan dijadikan apa bangunan RSKIA yang lama, Taat juga mengatakan belum mengetahui.
Karena itu merupakan kewenangan wali kota, untuk menetapkan akan dijadikan apa bangunan tersebut.
“Kalau nanya ke saya sih, saya inginnya bisa dijadikan gedung untuk penunjang sarana dan prasarana kesehatan. Misalnya gedung untuk keperluan rekam medis,” papar Taat. (Put)